SEMARANG, GEMADIKA.com – Pemerintah Kota Semarang terus bekerja keras dalam melaksanakan program penanganan kemiskinan berkelanjutan.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengungkap penanganan kemiskinan ekstrem berkelanjutan menjadi fokus perhatian yang harus dituntaskan.

“Terus kerja keras dalam penanganan kemiskinan. Harus dituntaskan,” tutur perempuan yang akrab disapa Mbak Ita di sela kegiatan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 di Kelurahan Tanjung Mas, Semarang Utara, kemarin.

Lebih detail, Ita menguraikan, wilayah pesisir itu berpenduduk masyarakat menengah ke bawah. Menurut dia, kawasan wisata itu menjadi fokus perhatiannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Meski wilayah yang menjadi pusat ekonomi itu sering terjadi rob, Mbak Ita menyatakan upaya dan atensi yang dilakukan pemerintah telah membuat kondisi ekonomi di wilayah tersebut makin tertata.

Ditambah lagi adanya pembangunan sheet pile atau tanggul laut sepanjang 3,6 kilometer dengan daya tahan rob 30 tahun ke depan. Termasuk proyeksi Kampung Nelayan Tambaklorok menjadi wisata bahari yang diharapkan membangkitkan ekonomi masyarakat pesisir.

Baca juga :  Tragis! Bayi Karyawan di Grobogan Meninggal Dunia Setelah Dilahirkan di Pabrik

Upaya pengentasan kemiskinan ekstrem di Ibu Kota Jawa Tengah itu menjadi perhatian, ketika Presiden Joko Widodo meninjau langsung proyek pembangunan tanggul laut yang akan selesai Agustus 2024 ini.

“Pada Agustus akan selesai, diharapkan di daerah Tanjung Mas, khususnya Tambaklorok akan mengurangi rob dan banjir sehingga ini salah satu solusi masyarakat disana lebih sejahtera,” ujarnya.

Mbak Ita juga memastikan bantuan sosial dari program pemerintah bagi warga pesisir selalu tepat sasaran. Meski kemiskinan ekstrem Kota Semarang telah 0 persen, dia menyebut pentingnya atensi dari pemerintah pusat terkait rumah layak huni bagi warga.

“Karena salah satu yang menjadi indikator kemiskinan adalah rumah layak huni dimana di Tambaklorok ada 100 rumah yang bersertifikat yang memang masih membutuhkan stimulus untuk rehab,” katanya.

Baca juga :  Bus Terguling di Tol Banyumanik Semarang, 11 Penumpang Dilarikan ke Rumah Sakit

Dalam kesempatan itu, hadir Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, dan Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana.

Menko PMK Muhadjir Effendy mengapresiasi keberhasilan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dalam mewujudkan 0 persen kemiskinan ekstrem.

“Luar biasa, tetapi kemiskinan ekstrem tidak terus berhenti hilang sama sekali, nanti bisa muncul karena ini harus berkelanjutan, terus dipantau agar tidak ada kemiskinan ekstrem di Kota Semarang,” ujarnya.

Dia pun mendorong komitmen dan berkelanjutan penanganan kemiskinan ekstrem dengan sejumlah skema-skema yang masuk dalam perencanaan Kota Semarang.

“Semoga dengan begitu Kota Semarang akan terus maju dan rakyatnya akan makmur-makmur,” katanya. (Rio)