SRAGEN, GEMADIKA.com – Atas dukungan tokoh dari berbagai elemen itulah, dimana agar meramaikan pesta demokrasi akhirnya membuat tekad sosok wanita muda asal Kecamatan Gondang ini maju kepanggung politik mencalonkan diri untuk mengikuti Pilkada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Sragen 2024-2029.
Menilik sisi kehidupannya, Dwi dikenal sebagai sosok yang sederhana namun pegiat yang ulet, tegas juga supel. Kiprahnya dalam aktifis berkarakter vokal kritis, bernaung pada salah satu media dan lembaga yang besar di Indonesia.
Kasak kusuk dalam penelusuran awak media menemukan Dwi merupakan salah satu anggota Lembaga besar Aliansi Indonesia yang bercabang di Kabupaten Sragen pada Divisi Media.
Tak cukup disitu saja, dikemasyarakatan dia begitu aktif karena juga mendapat kursi khusus di Pemerintahan wilayah tinggalnya. Kegetolannya yang mungkin tak semua orang mampu dan sabar menekuni, yakni juga menjabat sebagai guru di SLB hingga sekarang.
Terkini, kemarin pada hari Jum’at (4/7) Dwi bersama kader dan relawannya resmi melakukan penyerahan berkas pendaftaran ke kantor DPC PKB dan DPC PAN Sragen, biarpun pada sisi sebelumnya berniat maju kejalur independen.
Usai giat penyerahan pendaftaran ranah pilkada, pihaknya sejenak bersama beberapa kader dan relawan menggelar sarasehan disalah satu rumah makan, tak ketinggalan dengan mengundang beberapa wartawan untuk menyapa. Selain makan siang bersama juga mempererat jalinan sinergi.
Beberapa kader yang hadir tersebut juga menyatakan kesiapannya mendampingi dan mengawal bilamana lolos dalam rekom maupun hingga hari H pencalonannya di Pilkada Sragen mendatang.
“Memang benar, saya bagian dari anggota di Lembaga Aliansi Indonesia, tuh faktanya pentolannya Aliansi (Mas Awi) jug ikut hadir pula ditengah-tengah kita bersama disiang ini. Tadi bersama tim nya juga ilut mengawal kami ke kantor DPC Partai PAN dan PKB,” ungkap Dwi saat dikonfirmasi awak media, Jumat 5 Juli 2024.
Dihadapan segenap yang hadir, khususnya publik, Dwi menyampaikan harapan doa maupun dukungannya dari seluruh elemen masyarakat baik dari luar khususnya wilayah Sragen.
“Apa yang dibahas beberapa tokoh beberapa waktu lalu saat diskusi bersama juga membahas, Sragen perlu sosok yang dirasa bisa merepresentasikan diri dalam pilkada, apalagi generasi muda sebagai penerus. Tentu perlu sikap dimana memiliki kriteria-kriteria yang dirasa paham dalam berbagai aspek. Mau berjuang jelas dalam reputasi, elektabilitas serta basis yang mumpuni,” tandasnya.
Masih menurutnya, biarpun niat awal maju kejalur independent, ia bersama rekan-rekannya di Sragen tetap akan bekerja keras apabila lolos dari berbagai syarat maupun prosedur pencalonan dalam rekom. Selanjutnya tak ketinggalan dengan tetap bersinergi dan mengenalkan lebih dekat kepada masyarakat.
Ditempat yang sama, duduk disamping Dwi (Bacabup) tampak ikut hadir pria muda akrab disapa Awi, pentolan yang menggawangi Lembaga Tinggi Rakyat dan Media Aliansi Indonesia Cabang Kabupaten Sragen itu juga menyampaikan apresiasinya terhadap rekan-rekan tim kelompoknya yang ikut handarbeni terkait pesta demokrasi Pilkada Sragen tahun 2024 ini.
Menanggapi soal dinamika politik yang terjadi saat ini juga sependapat sama halnya yanh di beberkan oleh Awi, bahwasanya Sragen saat ini membutuhkan sosok pemimpin yang peduli dan mampu mewadahi kegiatan-kegiatan, seyogyanya terbukti tidak menghilang setelah terpilih dalam pemilu. Lalu, tidak pernah terlibat atau terafiliasi tindak kejahatan, gratifikasi apalagi kasus korupsi.
“Ada hal satu hal lagi yang tak kalah penting tapi jarang terbahas, kita juga harus cerdas memilih tokoh pemimpin. Mencari pemimpin itu semestinya jangan yang tersandera beban politik. Demokrasi sekarang banyak yang memprihatinkan, kita lihat saja, berbagai kursi kedudukan jabatan diberbagai lini faktanya harus terkontaminasi politik dan partai yang besar untuk bisa meraihnya. Hemat saya, budaya ini tidak berterusan mengakar kebawah, kejadian yang mbledos sudah tak terhitung lagi bukan,” beber Awi.
Awi sendiri bersama tim militannya menegaskan sepakat memberikan dukungan terhadap tekad Dwi dan rekannya itu. Pertama, Dwi merupakan anak dari rakyat biasa, yakni petani.
Kemudian, kepedulian Dwi kepada masyarakat mulai dari orang-orang cilik, petani sampai pelaku UMKM. Sehingga apabila menjadi orang berkedudukan di Sragen pun, maka kepeduliannya akan semakin bertambah.
“Selain soko wong cilik, Dwi juga sabad tekun di bidang pendidikan yang tak semua orang mau memegangnya. Dari lingkup-lingkup rakyat biasa kita bisa ngudo roso, bagaimana berbagai kepahitan kehidupan ini dialami. Beda lagi yang berbalung gajah, semua serba tercukupi dengan materi atau kapital, sehingga nabrak aturan pun dianggap sah-sah saja bagi mereka, mungkin kebiasaan pula malahan,”” terangnya sambil diiringi semua orang yang hadir dalam sarasehan tertawa.
Terpisah, Ketua Desk Pilkada DPC PKB Sragen Endro Supriyadi, saat dikonfirmasi awak media via whatsapp nya menerangkan, dimana PKB berkomitmen menjadikan pilkada sebagai momentum melanjutkan pembangunan Sragen yang lebih baik. Termasuk langkah koalisi dengan partai manapun.
“Benar saudari mbak Dwi Jumat tanggal 5 Juli kemarin bersama rekan-rekannya datang kesekretariat kami, dan juga sudah serah terima pendaftaran dengan pihak kami,” ungkapnya.
Internal didalam parpol sendiri tentunya banyak dilakukan diskusi terkait strategi menghadapi pilkada. PKB juga tetap membuka peluang kader lain maupun masyarakat untuk mendaftar baik di posisi calon bupati atau wakil dengan mendaftar sesuai pada sistem cakada yang dibuat oleh DPP.
“Perihal kali ini, intinya kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas kepercayaan Bu Dwi dan rekan-rekannya untuk bersama-sama berkontribusi positif bertujuan membangun Kabupaten Sragen dengan mendaftar bakal calon bupati dari PKB,” Imbuhnya. (Sulartono/Tim)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan