SRAGEN, GEMADIKA.com – Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, secara resmi membuka program TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) Sengkuyung tahap III tahun 2024 di Desa Pare, Kecamatan Mondokan pada Rabu, 24 Juli 2024. Dalam sambutannya, Bupati Sragen menekankan pentingnya sinergi antara Pemerintah Daerah, TNI, dan masyarakat dalam membangun fondasi kuat bagi pembangunan nasional.

“Hari ini, kita merayakan semangat kebersamaan, dedikasi, dan kolaborasi yang luar biasa antara Pemerintah Daerah, TNI, dan Rakyat,” kata Bupati Kusdinar. Ia menambahkan bahwa TMMD bukan sekadar inisiatif, melainkan manifestasi nyata dari komitmen bersama untuk membangun Indonesia dari desa-desa, memperkokoh ketahanan nasional.

Baca juga :  Ratusan Siswa SMP 1 Godong Pamerkan Kreativitas dalam Expo Wirausaha Muda 2024 di Grobogan

Bupati Kusdinar juga memberikan apresiasi kepada Letkol Inf Yoga Yastinanda yang telah menjalankan tugas dengan dedikasi tinggi sebagai pemimpin Kodim 0725/Sragen. “Secara pribadi saya memiliki kesan yang baik dengan Bapak Letkol Inf Yoga Yastinanda atas kerjasamanya dengan Pemerintah Daerah yang telah banyak berkontribusi dalam melaksanakan program-program Pemerintah Daerah,” ujarnya.

TMMD Sengkuyung tahap III di Desa Pare, Kecamatan Mondokan, akan berlangsung selama 30 hari mulai dari 24 Juli hingga 22 Agustus 2024. Program ini meliputi pembangunan infrastruktur seperti pengerasan jalan sepanjang 250 meter, cor jalan sepanjang 530 meter, rehab rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 5 unit, dan jambanisasi 7 unit. Selain itu, juga akan ada sasaran non-fisik seperti penyuluhan wawasan kebangsaan, kesehatan, pencegahan stunting, serta pelatihan dalam bidang peternakan, perikanan, pertanian, dan perkebunan.

Baca juga :  Modernisasi Layanan Adminduk: 222 Petugas Desa di Nagan Raya Dibekali Pelatihan Digital PRG

Dandim 0725/Sragen, Letkol Inf Yoga Yastinanda menjelaskan, “Sasaran TMMD di Pare ini tidak jauh berbeda dengan TMMD lainnya, dengan fokus pada pembangunan fisik dan non-fisik yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.”

Acara pembukaan diakhiri dengan pemberian 30 paket sembako kepada warga kurang mampu, bantuan rehab RTLH, dan jambanisasi. Upacara dilanjutkan dengan peletakan batu pertama oleh Forkopimda sebagai simbol dimulainya program TMMD.

(Sulartono)