SURABAYA, GEMADIKA.com – Laga Piala AFF U-19, Timnas Indonesia memastikan diri menjadi juara setelah mengalahkan Thailand di babak final yang digelar di Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (29/7/2024).
Timnas Indonesia U19 menang dengan skor tipis 1-0 atas Thailand dalam hasil Piala AFF U19 2024.
Jens Raven menjadi pahlawan Timnas Indonesia dengan gol tunggalnya pada menit ke-15.
Kemenangan ini sekaligus membuat Timnas Indonesia U19 menjadi juara Piala AFF U19 2024.
Garuda Muda mengulang sejarah yang mereka ukir pada 2013 silam. Di mana saat itu, ada Evan Dimas dan tim pernah menjadi juara turnamen yang sama.
Demikain pula dengan pelatih Indra Sjafri yang saat itu menjadi pelatih Timnas U19 di tahun 2013 saat itu.
Timnas Indonesia dihitung sudah dua kali menjadi juara Piala AFF U19 sejak digulirkan turnamen ini pada tahun 2002.
Pencapaian ini membuat Erick sedikit lega, Timnas Indonesia akan selalu mempunyai regenerasi pemain Timnas Indonesia di level senior. Terlebih, Timnas Indonesia senior saat ini rata-rata usianya adalah 24 – 46 tahun menurut catatan Transfermarket.
Pada lima tahun ke depan, bukan tak mungkin para pemain di Timnas Indonesia U-19 ini bisa melebur dengan pemain di level senior.
“Alhamdulillah, setelah terakhir juara tahun 2013, atau 11 tahun yang lalu, timnas muda yang terdiri dari pemain pelapis, tak hanya punya skill bagus, tapi juga memiliki mental juara,” kata Erick yang dikutip dari situs resmi PSSI.
“Jadi, luar biasa. Dan saya senang kemarin U-16 kita di ASEAN juga mestinya bisa. Paling tidak U-16 bisa final cuma belum, sekarang U-19 juara,” sambungnya.
Indonesia mencatatkan hasil sangat sip sepanjang Piala AFF U-19 2024. Dari lima pertandingan, Indonesia selalu menang.
Indonesia juga mengemas empat clean sheet. Timor Leset satu-satunya negara yang mampu merobek gawang Indonesia dan itu sebanyak dua kali.
“Jadi kita kembali, paling tidak punya talenta-talenta yang bisa memperkuat kehidupan tim nasional kita. Karena pasti kan tim nasional pun ada yang nanti umurnya lebih tua lagi dan lain-lain. Mudah-mudahan sebagai bagian bagaimana sepak bola itu memang harus dibangun dari bawah, tidak hanya dari atas,” jelasnya. (Reza Ori)