SEMARANG, GEMADIKA.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 49 rumah rusak akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,4 mengguncang wilayah Batang.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengemukakan, jumlah itu berdasarkan data yang dihimpun per Senin (8/7).

“Sedikitnya ada 49 unit rumah rusak termasuk 11 fasilitas umum di wilayah Kabupaten Batang. Adapun rinciannya meliputi 5 rumah rusak berat, 12 rumah rusak sedang dan 32 rumah rusak ringan. Sementara itu untuk kerusakan fasilitas umum ada 1 tempat ibadah, 3 sekolah, 1 pasar dan bangunan lain 1 unit,” kata Muhari dalam keterangannya hari ini.

Lebih detail, Muhari menyampaikan gempa bumi dangkal dengan kedalaman 6 kilometer itu juga menyebabkan 12 warga di Kabupaten Batang mengalami luka setelah tertimpa reruntuhan bangunan.
“Adapun 11 warga telah mendapatkan perawatan intensif dan saat ini sudah kembali ke rumah masing-masing, sedangkan seorang warga lainnya masih dalam observasi kesehatan,” terang dia.

Pemprov Jateng Bergerak Cepat Lakukan Penanganan

Di sisi lain, Sekretaris Daerah Jateng Sumarno mengatakan, pihaknya telah melakukan penanganan dengan mendatangi lokasi gempa di Kabupaten Batang.

Baca juga :  Budi Arie Jalani Pemeriksaan di Bareskrim Terkait Skandal Judi Online yang Libatkan Pegawai Kementerian

“Untuk gempa, teman-teman telah berkoordinasi dengan Batang, sudah mengidentifikasi masalah kerusakan, maupun korban,” kata Sumarno, saat ditemui di Gedung Merah Putih, Kantor BPKAD Provinsi Jateng, Semarang, Senin (8//7/2024).

Upaya yang dilakukan, imbuhnya, antara lain Dinas Sosial Jateng juga telah membuat dapur umum, BPBD, dan Dinas Kesehatan Jateng. Pihaknya saat ini tengah melakukan asesmen masalah kerusakan dan sebagainya.
“Tentu saja, upaya tindak lanjut kita, masih bisa ditangani oleh Kabupaten Batang. Kalau tidak bisa, akan kita support dari Pemprov,” jelasnya.

Ditambahkannya, sampai saat ini soal korban, pihaknya dapat laporan hanya korban luka-luka, yang saat ini ditangani di rumah sakit. Pihaknya bahu-membahu menangani para korban terdampak gempa.

“Teman-teman sudah standby di sana. Ada BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan,” imbuhnya.

BPBD Jateng Bergas Catursasi Penanggungan mengatakan, memang terjadi dampak kerusakan akibat gempa, terutama, untuk korban luka. Diketahui, tidak ada korban jiwa dalam musibah ini.

Baca juga :  Kesatuan Pemangkuan Hutan Gundih Lepasliarkan Burung dan Tanam Pohon, Wujudkan Pelestarian Lingkungan di Grobogan

“Korban luka ada 12 jiwa. Yang perlu observasi tinggal satu. Sisanya 11 orang sudah bisa kembali. Ini sudah ditangani oleh RSUD. Luka berkaitan dengan patah,” kata Bergas.

Menurutnya, titik kerusakan bangunan ada di beberapa fasilitas umum. Termasuk, ada rumah rusak berat sekitar enam unit, sisanya rusak sedang hingga ringan.

Lokasi gempa, kata Bergas, ada di Kecamatan Warungasem, Batang, dan Wonotunggal. Pihaknya telah bertemu sejumlah pihak di Kabupaten Batang, termasuk dengan Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki.

“Hari ini dilakukan pembersihan, penanganan darurat yang sifatnya pemulihan,” jelasnya.

Adapun untuk kawasan strategis seperti Kawasn Industri Terpadu Batang, dan PLTU, terang Bergas, tidak terdampak gempa. Hari ini juga dilakukan rapat koordinasi untuk penanganan tujuh hari hingga 14 hari ke depan. Bergas menyampaikan, rencananya di Kabupaten Batang juga akan dilakukan status tanggap darurat mulai 7 Juli 2024.

“Alhamdulillah, Batang segera pulih. Tadi malam, kegiatan masyarakat berlangsung normal, termssuk pemerintah juga normal,” jelas dia. (G3)