GEMADIKA.comPetir adalah semacam bunga api listrik dengan ukuran besar yang menyambar dari awan petir dan berpercikan di angkasa. Petir juga disebut sebagai wujud listrik yang bisa dilihat oleh mata.

Petir selalu berusaha mencari jalan yang singkat agar bisa sampai ke Bumi. Tujuannya agar muatan listrik yang ada di awan dapat dinetralkan. Oleh karena itulah dibutuhkan penangkal petir.

Dalam buku “Petir Seri Ada Apa di Bumi? Bencana Alam?”, Brian Williams mengatakan proses terjadinya petir bermula di dalam awan. Di awan, petir memiliki dua jenis energi listrik. Muatan pertama adalah energi listrik positif yang memiliki bobot lebih ringan sehingga bisa naik ke bagian atas awan.

Adapun energi listrik yang kedua adalah energi listrik negatif yang memiliki bobot lebih berat sehingga dia turun ke bawah awan. Petir ini terjadi ketika muatan tersebut baik positif atau negatif mengalami pelepasan dan menyambar menjadi satu.

Pelepasan muatan listrik tersebut menghasilkan bunga api yang kita sebut sebagai petir. Kemudian loncatan muatan melalui udara menghasilkan cahaya yang sangat kuat dan panas sehingga udara memuai. Pemuaian udara ini menghasilkan bunyi ledakan petir yang disebut dengan guntur. Dampak Terjadinya Petir yang bisa terjadi? Berikut beberapa penjelasannya.

  1. Efek Thermal
    Efek ini merupakan efek di mana terjadi proses pelepasan dari muatan petir dengan kenaikan temperatur yang akan dilewati oleh arus petir yang cukup besar. Waktunya sendiri cukup singkat dan berpengaruh pada alat penangkal petir.
  2. Efek Listrik
    Petir juga akan menimbulkan efek listrik bagi manusia. Saat arus petir melalui kabel penyalur atau konduktor yang menuju instalasi penangkal petir, maka akan menyebabkan tegangan jatuh yang resistif. Petir juga akan menimbulkan tegangan yang tinggi, akibatnya akan membahayakan manusia dan makhluk hidup lainnya.
  3. Efek Tegangan Tembus Samping
    Selanjutnya adalah efek tegangan tembus samping. Hal ini karena titik sambaran petir bisa memiliki tegangan yang lebih tinggi dengan unsur logam yang ada di dekatnya, sehingga hal ini menimbulkan resiko tegangan tembus dari sistem proteksi petir atau penangkal petir dengan struktur logam lainnya. Efek ini sangat berisiko dan berbahaya bagi isi dan juga perangkat dari isi kerangka struktur bangunan.
Baca juga :  Longsor Hebat di Tasikmalaya: Tebing 20 Meter Tutup Jalur Utama Garut-Tasikmalaya

Selain efek di atas, ada juga beberapa efek yang dirasakan manusia seperti dapat menyebabkan konslet pada listrik, kebakaran, hingga bisa mengganggu sistem komunikasi. Namun ada beberapa cara mencegah sambaran petir yang bisa dilakukan seperti berikut :

Baca juga :  Jelang Nataru, Polres Lubuk Linggau Kerahkan Ratusan Personel dalam Operasi Lilin 2024

Saat di luar ruangan :

  1. Tidak berlindung di bawah benda atau bangunan yang bahannya adalah logam
  2. Tidak berlindung di bawah sayap pesawat
  3. Jauhi tiang listrik dan sejenisnya

Saat ada sambaran petir maka usahakan jongkok dengan dua kaki rapat

Menghindari berdiri secara bergerombol

Saat di dalam ruangan :

  1. Mematikan peralatan elektronik atau mencabut kabel
  2. Jauhi smartphone
  3. Jauhi juga saluran air atau pipa air
  4. Memakai sandal dari bahan karet

Itulah pembahasan mengenai petir mulai dari bagaimana cara terjadinya, dampaknya, hingga cara mencegah sambaran petir. Semoga artikel ini bermanfaat. (Reza Ori)