“Pergi, pergi sana, nggak ada konfirmasi-konfirmasi!!” ujar salah seorang security saat seorang wartawan memperkenalkan diri dan bertanya kepada siapa mereka bisa mengkonfirmasi kondisi proyek tersebut.
Saprin Purba, salah seorang wartawan yang hadir, menuturkan, “Kami datang dengan sopan dan bertanya kepada security mengenai siapa yang bisa kami hubungi untuk konfirmasi tentang proyek ini. Namun, security tersebut menjawab dengan kasar dan bahkan membanting pintu.”
Setelah perlakuan tidak menyenangkan tersebut, wartawan memutuskan untuk beristirahat di warung es kelapa muda yang terletak tepat di depan lokasi proyek. Tak lama kemudian, security PT Lingkar Persada mendatangi mereka dengan seorang bernama Hery yang mengaku sebagai pengawas proyek. Security tersebut kemudian menarik lengan Saprin Purba, mengajaknya berkelahi, dan memaki.
“‘Ayok main kita!!’” teriak security tersebut, sebelum Hery berhasil mencegahnya dan berusaha berkomunikasi dengan wartawan. Hery berjanji akan menegur security tersebut dan memperbaiki situasi.
Ketua DPW IMO-Indonesia Sumatera Utara, Nuar Erde, sangat menyesalkan kejadian tersebut. “Perlakuan security yang mengusir, memaki, dan mencoba memukul wartawan jelas tidak dapat diterima. Wartawan datang dengan niat baik dan sopan untuk konfirmasi, namun malah mendapatkan perlakuan kasar,” tegasnya.
Riko, pengawas proyek yang dihubungi melalui telepon, menjelaskan bahwa ia tidak menguasai detail proyek dan menyarankan wartawan untuk menghubungi Dinas PUPR Kota Medan. “Saya hanya mengawasi keamanan di proyek ini, untuk informasi proyek silakan bertanya langsung ke Dinas PUPR Kota Medan,” ungkapnya.
Papan nama proyek mencantumkan bahwa Pengerjaan Fisik Sarana dan Prasarana Pendukung Stadion Teladan memiliki waktu pelaksanaan 270 hari kalender, mulai dari 1 Februari 2024 hingga 27 Oktober 2024. Namun, pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa progres pembangunan belum memadai meski sudah berjalan lima bulan.
Para wartawan, yang hanya berniat untuk mengkonfirmasi kemajuan proyek dan bukan untuk terlibat dalam konfrontasi, berharap masalah ini dapat segera diselesaikan dengan cara yang lebih profesional dan transparan. (Tuah Sembiring/Red- Tim)