GEMADIKA.com – Kita sering menggunakan uang pecahan Rp 2.000, apakah kamu tahu ada sosok pahlawan nasional Mohammad Husni Thamrin atau M.H. Thamrin. Dia merupakan politikus di masa kolonial Hindia Belanda dan aktivis kemerdekaan asal Betawi. Dia lahir di Batavia pada 16 Februari 1894.
Ayahnya merupakan orang Belanda bernama Thamrin Mohamad Tabri. Sedangkan ibunya berasal dari Betawi. Sang ayah merupakan seorang Wedana yang saat itu berada di bawah kepemimpinan Gubernur Jenderal Johan Cornelis van der Wijk. Husni menempuh pendidikan di Gymnasium Koning Willem III School te Batavia. Setelah lulus, dia mengambil bekerja di perusahaan perkapalan, Koninklijke Paketvaart-Maatschappij.
Dilansir dari berbagai media, Pada 1927 Husni Thamrin ditunjuk menjadi anggota Volksraad atau Dewan Rakyat. Alasan Thamrin dipilih adalah karena ia dianggap pantas menduduki kursi itu, mengingat pengalamannya pernah menjadi anggota Gemeenteraad.
Pada 1929, terjadi sebuah masalah penting di dalam Gemeenteraad. Pada saat itu, pemerintah kolonial menyerahkan jabatan tersebut kepada orang Belanda yang kurang berpengalaman. Hasil akhir perdebatan ini yaitu Husni Thamrin lah yang diangkat sebagai wakil wali kota Batavia. Pada 1938, ia menjadi anggota Partai Indonesia Raya (Parindra), yang didirikan dr. Soetomo. Sepeninggal Soetomo pada 1938, Thamrin pun ditunjuk menjadi wakil ketua Parindra. Pada 1939, saat rapat Volksraad, Thamrin mengusulkan agar istilah Belanda Indie, Nederlands Indisch, dan Inlander diganti dengan Indonesia.
Sayangnya usulan ini ditolak oleh pihak Belanda. MH Thamrin pun dikenal sebagai salah satu tokoh Betawi yang pertama kali menjadi anggota Volksraad di Hindia Belanda mewakili pribumi. Thamrin juga pernah menyumbangkan dana sebesar 2000 gulden pada 1032 untuk mendirikan lapangan sepak bola khusus untuk rakyat Hindia Beanda di Batavia. Pada 6 Januari 1941, MH Thamrin menjadi tahanan rumah karena dicurigai membantu pasukan Jepang. Sebelumnya, Thamrin memang sudah berhubungan baik dengan penduduk Jepang di Hindia. Lima hari setelah penangkapannya, MH Thamrin wafat.
Wafatnya MH Thamrin masih Meninggalkan banyak Kejanggalan
Baru lima hari sejak berstatus sebagai tahanan rumah, MH Thamrin meninggal dunia pada 11 Januari 1941. Wafatnya MH Thamrin meninggalkan banyak kejanggalan. Ada yang menyatakan bahwa ia meninggal akibar sakit deman yang dideritanya. Ada pula yang mengindikasikan MH Thamrin bunuh diri hingga dibunuh. Ia dimakamkan di Pemakaman Karet Bivak, Jakarta Pusat. Atas jasa-jasanya, ia dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada 1964. Namanya juga diabadikan menjadi nama-nama jalan. (Reza Ori)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan