GEMADIKA.com – Olimpiade badminton Paris 2024, telah dimulai sejak 27 Juli hingga 5 Agustus 2024 mendatang. Pertandingan badminton digelar di Porte de la Chapelle Arena atau yang juga dikenal dengan The Adidas Arena.
Pada hari pertama tim bulu tangkis di Olimpiade Paris 2024 hampir sempurna. Debut pesta olahraga sedunia juga berjalan dengan mulus walau tidak semuanya.
Sebanyak tiga wakil Indonesia meraih kemenangan saat kompetisi bulu tangkis Olimpiade Paris 2024 mulai digulirkan pada Sabtu (27/7/2024).
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (FajRi) merupakan Wakil pertama yang mencetak kemenangan ganda putra, yang tergabung di Grup C.
Fajar/Rian berhasil mengatasi perlawanan Mark Lamsfuss/Marvin Seidel (Jerman) dalam dua gim langsung dengan skor.
“Alhamdulillah bisa bermain di Olimpiade, bisa sampai di titik ini tapi perjalanan masih panjang,” kata Fajar setelah pertandingan dalam siaran pers dari PBSI.
Fajar/Rian baru kali ini tampil di Olimpiade. Di Tokyo 2020, mereka gagal lolos meski menempati peringkat tujuh besar dunia karena ganda putra Indonesia yang terlalu kuat.
“Kami sempat merasa gugup ketika pertama kali masuk lapangan tapi mencoba adaptasi dengan suasananya. Bersyukur bisa memenangkan pertandingan,” kat FAjar.
Ambisi FajRi tentu setinggi-tingginya. Namun, mereka tak mau terbebani dengannya.
“Memang yang diinginkan menjadi yang terbaik tapi kami satu langkah demi satu langkah melewati pertandingan demi pertandingan,” imbuh Fajar.
Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari (RiPith) juga memenangkan pertandingan pertama ganda campuran. Dengan mengalahkan wakil Korea Selatan, Kim Won-ho/Jeong Na-eun. Secara ranking, RiPith memang kalah tapi mereka lebih baik dalam rekor pertemuan.
“Kami sangat bersyukur bisa memenangkan pertandingan pertama di Olimpiade Paris 2024,” ucap Pitha yang sempat mendapatkan perawatan jelang rubber game.
“Sangat senang bisa kembali menang dari pasangan Korea yang kami tahu, tidak pernah mudah melawan mereka.”
“Dari dua kemenangan sebelumnya ke pertandingan hari ini, tidak ada perubahan signifikan dari strategi yang kami terapkan.”
“Tapi dari sini kami belajar untuk lebih fokus dan ada beberapa strategi yang mesti ditingkatkan.”
Sayangnya, hasil serupa tidak dapat dialami Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Tampil bareng Apriyani Rahayu yang notabene wanita emas di Tokyo 2020, Fadia tidak dapat memaksimalkan kesempatan saat menantang Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (Jepang).
“Pertandingan yang bagus hari ini terutama di gim pertama yang berjalan ketat. Hanya sayang kami tidak bisa menuntaskannya dengan keunggulan,” sesal Apriyani.
Gim pertama berlangsung dengan alot hingga adu setting.
“Di gim pertama permainan berimbang tapi memang secara adaptasi kami cukup terkendala dengan lampu yang sedikit silau. Bukan alasan tapi jujur agak mengganggu,” ungkap Apriyani.
“Tadi saat berangkat saya dan Fadia ada merasa gugup. Tapi setelah persiapan dan pemanasan kami coba membuang rasa itu. Berdoa juga jadi cara saya menetralisir ketegangan.”
Apriyani/Fadia mesti memaksimalkan dua laga tersisa untuk lolos ke 8 besar. Di laga berikutnya mereka akan melawan pasangan nomor satu dunia, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China).
“Masih ada dua pertandingan ke depan, kami akan berjuang lagi,” ucap Apriyani.
“Lebih fokus dan taktis dari sisi mainnya. Kami juga harus makin konsisten dengan pola yang diterapkan, meminimalisir kesalahan sendiri.”
Sementara itu kemenangan juga diraih oleh tunggal putra, Jonatan Christie.
Sempat demam panggung dan kehilangan gim pembuka, Jonatan mampu mengatasi perlawanan Julien Carraggi (Belgia) lewat rubber. (Reza Ori)