Agus Fatoni menekankan bahwa PON XXI merupakan kehormatan besar bagi Provinsi Sumut, dan menekankan pentingnya kesuksesan acara ini bagi reputasi daerah sebagai tuan rumah. Dia menjelaskan berbagai langkah persiapan yang telah dilakukan sejak ia dilantik sebagai Pj Gubernur Sumut.
Salah satu langkah kunci adalah pengecekan venue utama PON yang terletak di Sport Centre, Desa Sena, Kabupaten Deliserdang. Saat ini, progres pembangunan venue telah mencapai 80%. Venue yang sedang dalam proses renovasi juga hampir selesai, dengan sejumlah pekerjaan tambahan masih dalam tahap penyelesaian. “Insya Allah, pertengahan Agustus sudah rampung,” kata Fatoni.
Fatoni juga menyebutkan pentingnya koordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumut. Dalam hal ini, para Bupati/Walikota diundang untuk bergabung dalam Tim Panitia Besar (PB) PON dan ditunjuk sebagai Ketua PB di wilayah masing-masing. Dia menekankan perlunya persiapan sarana dan prasarana di sekitar venue, termasuk transportasi, telekomunikasi, fasilitas kesehatan, dan kebutuhan dasar lainnya.
“Selain sosialisasi, masing-masing kepala daerah harus memeriksa sarana dan prasarana, mempersiapkan transportasi, telekomunikasi, PLN, rumah sakit, posko kesehatan, serta akomodasi seperti hotel. Semua harus siap menjelang PON,” jelas Fatoni.
Selain itu, Fatoni mendorong agar sosialisasi PON dilakukan secara masif di berbagai platform, termasuk media sosial, baliho, stiker, dan poster hingga ke tingkat desa. Terutama di 10 kabupaten/kota yang akan menjadi lokasi penyelenggaraan PON di Sumut.
“Maka sekarang semua harus bekerja dengan cepat namun sesuai dengan peraturan yang berlaku. UMKM, khususnya kriya atau kerajinan dan oleh-oleh khas Sumut, juga harus mendapatkan perhatian,” tambahnya.
Menurut Fatoni, penyelenggaraan PON XXI adalah kesempatan emas untuk memperkenalkan Sumut kepada tamu dari berbagai daerah. Oleh karena itu, kesuksesan acara ini adalah tanggung jawab bersama.
“PON adalah tanggung jawab kita bersama untuk memastikan kesuksesan. Sumut mendapat kehormatan sebagai tuan rumah PON setelah sekian lama. Sumut terakhir kali menjadi tuan rumah PON pada tahun 1953,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumut, Ilyas Sitorus, menambahkan bahwa promosi juga merupakan bagian penting dari persiapan. Berbagai upaya promosi seperti branding mobil, spanduk, baliho, dan kegiatan bernuansa PON akan digencarkan untuk meningkatkan kesadaran dan kebanggaan masyarakat sebagai tuan rumah.
“Promosi harus dilakukan secara massif. Caranya melibatkan keluarga, staf, UPT, BUMD, serta membuat stiker, bendera, dan branding mobil. Dengan demikian, masyarakat akan lebih mengetahui dan merasa bangga menjadi tuan rumah PON 2024,” kata Ilyas.
Penyelenggaraan PON XXI diharapkan tidak hanya sukses secara organisatoris tetapi juga mampu meninggalkan kesan positif dan meningkatkan kebanggaan masyarakat Sumut. (Selamet)