PATI, GEMADIKA.com – Peringatan Haul Syekh Ahmad Mutamakkin diadakan di Pondok Pesantren (Ponpes) Kauman sebelah barat Masjid Jami RT 02 RW 02, Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Senin (15/7/2024).

Dipimpin oleh KH Akhlis Noor Fuad (Gus Nur), Kegiatan tersebut diadakan dengan Manaqiban dan doa bersama para santri Pondok Pesantren Kauman serta mendoakan calon Bupati dan wakil Bupati Grobogan Bambang-Catur.

Kegiatan ini tak lepas dari kebaikan hati Joko Purnomo yang merupakan tim relawan Bambang-Catur turut serta berkontribusi dalam acara tersebut. Dengan harapan apa yang telah diberikan bisa bermanfaat bagi masyarakat, khususnya Warga Pondok Pesantren Kauman.

Baca juga :  Program Makanan Bergizi di Cirebon Tertunda: BGN Minta Penyempurnaan Layout Dapur Yayasan Miftahul Ulum

Syekh Ahmad Mutamakkin atau yang biasa dikenal dengan ‘Mbah Mutamakkin’ merupakan sosok waliyullah di tanah Jawa. Waliyullah sendiri diartikan orang-orang yang dekat dengan Allah, yang memiliki kedudukan khusus karena iman dan ketaqwaannya.

Mbah Mutamakkin secara silsilah, masih memiliki keturunan Sultan Hadiwijaya alias Jaka Tingkir. Dari ayah R. Sumohadinegoro dan ibu Putri Raden Tanu Tuban, Syekh Ahmad Mutamakkin lahir dengan nama kecil Raden Sumohadiwijaya/Hadikusuma.

Suasana Peringatan Haul Mbah Mutamakkin di Pondok Pesantren Kauman Desa Kajen

Jalan dan parkiran tampak ramai saat peringatan haul dimulai. Banyak pedagang yang menjajakan dagangan mereka untuk peserta haul.

Baca juga :  Yusril Ihza Mahendra Pimpin Apel Virtual Awal Tahun 2025, Lapas Purwodadi Ikut Sambut Era Baru Pemasyarakatan

Sebelum dimulainya manaqiban dan do’a, masyarakat dan para santri berbondong-bondong memenuhi lokasi. Meski duduk berdesak-desakan, acara tersebut berjalan dengan khusyuk hingga akhir acara.

Dalam Islam, Manaqiban merupakan sebuah acara atau tradisi dalam Islam yang bertujuan untuk memperingati dan menghormati tokoh-tokoh sufi atau wali Allah. Acara ini biasanya dilakukan dengan membacakan doa dan dzikir. Manaqiban sering kali diadakan untuk mengenang jasa dan pengajaran tokoh-tokoh yang dianggap memiliki kedekatan dengan Allah. (Reza Ori)