GEMADIKA.com – Bahan perekat pada zaman dahulu kala berbeda dengan bahan perekat batu atau bata yang kita ketahui selama ini yang biasa disebut dengan semen. Sejarah tentang kegunaan semen memang sudah dikenal sejak zaman dahulu kala.

Semen sebagai Perekat Bangunan Sudah Ada sejak Abad ke – 18. Kata semen sendiri berasal dari bahasa latin yaitu caementum yang memiliki arti memotong menjadi bagian-bagian kecil yang tak beraturan. Pada zaman Kerajaan Romawi di daerah Pozzuoli atau dekat Napoli, semen pertama ditemukan dengan bentuk bubuk.

Bubuk semen tersebut dinamakan dengan pozzuolana. Bubuk semen tersebut merupakan hasil pencampuran batu kapur dan abu vulkanis yang kemudian digunakan sebagai bahan perekat dan penguat bangunan. sekitar abad pertengahan pada tahun 1100-1500 M, ramuan bubuk pozzuolana yang cukup populer itu pun menghilang dengan menyusul runtuhnya Kerajaan Romawi.

Seorang insinyur asal Inggris John Smeaton menemukan dan mengembangkan ramuan kuno tersebut dengan mencampur tanah liat dengan batu kapur pada abad ke-18. Campuran tanah liat dengan batu kapur tersebut yang kemudian digunakan sebagai bahan perekat pada bangunan menara suar Eddystone di lepas pantai Cornwall, Inggris atau yang saat ini banyak dikenal sebagai Menara Smeaton. Akan tetapi, banyak yang menyayangkan sikap John Smeaton yang tidak membuat hak paten atas proses pembuatan semen tersebut.

Pada tahun 1824, seorang insinyur kebangsaan Inggris Joseph Aspdin membuat hak paten atas ramuan semen tersebut dengan nama Semen Portland. Nama semen tersebut dihasilkan dari warna ramuan yang diolahnya dianggap mirip seperti tanah liat di Pulau Portland, Inggris. Bahan campuran yang dipakai Joseph Aspdin ini tidak berbeda jauh dengan bahan campuran yang dibuat oleh John Smeaton.

Hal tersebut dibuktikan dengan sejarah yang menceritakan bahwa bahan perekat yang digunakan oleh nenek moyang kita saat membangun bangunan fenomenal seperti Candi Prambanan dan Candi Borobudur di Indonesia, bangunan kuno di India atau tembok besar di China, menggunakan aspal alami, ketan atau zat putih telur.

Itulah Sejarah ditemukannya semen yang sekarang kita pakai ketika membuat bangunan. (Reza Ori)