BANTEN, GEMADIKA.com – Anak-anak adalah kelompok yang rentan terhadap penyakit berbahaya, termasuk polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. Polio merupakan penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus polio, menyerang sistem saraf pusat, berkembang biak di saluran pencernaan, dan keluar melalui tinja. Virus ini dapat bertahan selama 3-6 minggu dalam tinja dan masuk ke tubuh melalui mulut, air, atau makanan yang terkontaminasi.
Gejala utama polio adalah lumpuh layu, yaitu kelumpuhan mendadak dan lemas pada anak di bawah usia 15 tahun. Menteri Dalam Negeri RI telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio, menginstruksikan Kepala Daerah untuk melaksanakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio guna menanggulangi KLB tersebut. Surat Edaran Nomor 400.5.1/2819/SJ menggarisbawahi pentingnya pemberian imunisasi secara masif dengan cakupan tinggi dan merata.
Dinkes Provinsi Banten telah melaksanakan PIN Polio, termasuk sosialisasi di tingkat Kabupaten/Kota. Sebagai contoh, Dinkes Kota Cilegon menggelar sosialisasi dan advokasi PIN Polio pada Rabu, 17 Juli 2024, di Aula Setda Kota Cilegon. Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian, menyatakan pentingnya imunisasi untuk mencegah polio:
“Diketahui bersama bahwa penyakit polio ini tidak bisa diobati, namun dapat dicegah melalui imunisasi. Oleh karenanya kami sampaikan bahwa imunisasi ini menjadi penting bagi anak-anak agar punya imunitas untuk mencegah penyakit polio,” kata Helldy saat membuka acara sosialisasi tersebut.
Dinas Kesehatan Provinsi Banten dan Dinkes Cilegon turut melaksanakan PIN serentak dan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) tahun 2024 untuk menangani KLB polio. Kepala Dinas Kesehatan Kota Cilegon, Ratih Purnamasari, menyampaikan bahwa sosialisasi dihadiri oleh 110 peserta dari puskesmas, kader, organisasi kesehatan, dan perwakilan OPD terkait.
“Kami juga berharap kerjasama dari semua pihak dalam pelaksanaan PIN Polio dan BIAS tahun 2024 ini sehingga seluruh anak di Kota Cilegon dapat menerima imunisasi tanpa kecuali,” ujar Ratih.
Dengan langkah-langkah ini, Dinkes Banten berkomitmen menciptakan generasi emas bebas polio.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan