GEMADIKA.com – Kita tentu tidak asing dengan toko Swalayan yang menyediakan kebutuhan kita sehari-hari, mereka juga menyediakan beragam pilihan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Rak yang tertata rapi dan penataan produk yang menarik, terdapat keseluruhan ekosistem yang menjadikan toko swalayan sebagai pusat aktivitas ekonomi dan sosial dalam komunitas.

Toko Swalayan adalah toko dengan sistem pelayanan mandiri, menjual berbagai jenis Barang secara eceran yang berbentuk minimarket, supermarket, department store, hypermarket, ataupun grosir yang berbentuk perkulakan.

Dilansir dari rbtv , pada tahun 1919 di Sumatera tepatnya di Kota Medan sudah berdiri pusat perbelanjaan yang sekelas supermarket.

Bangunan supermarket itu bernama Gedung Warenhuis. Bangunan ini gedung dua lantai yang di bagian bawahnya ada bunker. Di tahun 1919 Kota Medan sudah berdiri bangunan megah yang digunakan untuk supermarket.

Menurut sejarah, Gedung Warenhuis mulai dibangun tahun 1916. Bangunan yang sekarang berada di Kelurahan Kesawan Kecamatan Medan Barat, Kota Medan ini dibangun pada zaman kolonial Belanda. Arsiteknya seorang warga kenegaraan Jerman bernama G Bos.

Butuh tiga tahun waktu untuk membangunnya dan akhirnya diresmikan tahun 1919 oleh Walikota Medan pertama, Daniel Baron Mackay.

Awal beroperasinya, di Gedung Warenhuis ini dijual berbagai bahan kebutuhan masyarakat. Di dalam bangunan seluas 15×30 meter itu dijual makanan, produk elektronik, pakaian dan berbagai bahan kebutuhan lainnya.

Sementara bunker di bawah gedung dijadikan tempat penyimpanan barang-barang dagangan atau semacam gudang. Hal ini menandakan, manajemen supermarket ini sudah cukup bagus.

Gedung Warenhuis tidak hanya menjadi pusat perbelanjaan yang menawarkan berbagai kebutuhan masyarakat, tetapi juga mengilhami perkembangan industri ritel di Indonesia. Sejarah Gedung Warenhuis menjadi cerminan betapa pentingnya peran toko swalayan dalam menghubungkan ekonomi dan sosial di komunitas, dari masa lalu hingga era modern saat ini. (Reza Ori)