BANJAR, GEMADIKA.com – Tuan Guru Masdar Umar bin Umar atau lebih dikenal dengan Guru Masdar lahir di Desa Sungai Tuan, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar pada tahun 1940 jadi umur beliau 73 tahun. Ayahnya adalah seorang ulama bernama Umar, sedangkan ibunya bernama Galuh, juga putri seorang yang terpandang di Desa Sungai Tuan bernama Makmun.
Tuan Guru Masdar adalah seorang ulama sepuh dzuriat Datuk Kalampayan yang tinggal di desa Sungai Tuan, Kecamatan Astambul.
Guru Masdar mendirikan Majelis Ta’lim yang berawal dari sebuah pengajian sederhana yang dirintis pada tahun 1980 oleh para ulama termasuk Guru Masdar. Majelis Ta’lim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum laki-laki saja, pada setiap malam selasa setelah shalat Isya bertempat di Langgar Syi’aruddin RT 3 RW 2 Desa Sungai Tuan, Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar.
Majelis ini mulai mengalami perkembangan, hal ini terlihat dari jumlah jama’ahnya yang semakin bertambah. Besarnya minat masyarakat yang mengikuti majelis akhirnya timbul pemikiran membuka pengajian untuk para ibu-ibu atau perempuan.
Majelis Ta’lim ibu-ibu dilaksanakan setiap hari selasa jam 08.00-10.00 WITA, dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari Guru Masdar.
Tujuan didirikannya pengajian ibu-ibu adalah untuk memberikan pemahaman tentang agama Islam di kalangan masyarakat agar nantinya tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka, serta mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi sosial maupun budaya.
Guru Masdar diketahui juga merupakan Ulama Tersohor di Kabupten Banjar yang kental akan agama islam. Meski tidak ikut berkecimpung di organisasi (struktural), namun Tuan Guru Masdar sangat mendukung Nahdlatul Ulama dalam mempertahankan Aswaja.
Guru Masdar juga pernah memberikan pengarahan kepada para pengurus Tanfidziah PCNU Kabupaten Banjar agar ber-NU sampai mati.
Tugas NU menurut Tuan Guru Masdar adalah mempertahankan keberlangsungan tradisi dan amalan ulama Aswaja, seperti Dzikiran, Tahlilan, Maulidan, Burdahan, Sholawatan dan amaliah lainnya, terutama sholawat “Dalailul Khairat”.
Diketahui Guru Masdar telah berpulang pada tanggal 22 juli 2024 malam. Semoga amalan Guru Masdar bisa diterima Allah SWT. (Reza Ori)