CEMPAKAMEKAR, GEMADIKA.com – Di era modern dan globalisasi ini, masih ada warga yang terabaikan oleh pemerintah setempat. Salah satunya adalah Mak Esih (85), seorang janda tua yang tinggal di gubuk reyot di Kampung Cimanggu, RT 01/RW 16, Desa Cempakamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Hingga saat ini, Mak Esih belum pernah mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat, baik berupa bantuan bedah rumah (Rutilahu) maupun bantuan lainnya untuk memperbaiki rumahnya.
Rumah panggung Mak Esih yang beralaskan papan dan berdinding bilik bolong-bolong dalam kondisi lapuk, dengan atap yang bocor-bocor, sering kali banjir saat musim hujan deras. Mak Esih tinggal seorang diri di gubuk tersebut, dan saat ditemui pada Jumat (9/8/2024), ia terlihat sedih dan meneteskan air mata. Ia mengaku tidak memiliki uang untuk memperbaiki rumahnya karena pekerjaan serabutan yang pendapatannya tidak menentu setiap hari. Kadang-kadang, Mak Esih bahkan tidak mendapatkan uang untuk kebutuhan sehari-harinya.
Mak Esih tidur dengan alas seadanya, dan kondisi rumahnya yang amburadul membuatnya semakin sulit untuk hidup nyaman.
“Keinginan untuk perbaiki rumah tentu saja ada, cuma kan tidak punya uang. Kerjaannya aja begini, kadang ada kadang tidak. Bahkan kadang tidak dapat uang,” ungkapnya dengan penuh kesedihan.
Saat ini, Mak Esih hanya bisa pasrah dengan kondisinya, namun ia sangat berharap mendapatkan bantuan bedah rumah dari pemerintah setempat agar tempat tinggalnya bisa lebih layak huni. Harapannya semoga Pemerintah setempat terketuk hatinya , agar Mak Esih mendapatkan bantuan bedah rumah, biar ini rumah bisa lebih layak lagi untuk ditempati.
Ridwan, salah satu warga yang turut miris dengan kondisi Mak Esih, juga berharap pemerintah segera memberikan bantuan.
“Kondisinya memang sudah reyot, khawatir jika ada angin kencang atau Hujan deras bisa roboh. Semoga pihak pemerintah bisa memberikan bantuan bedah rumah kepadanya,” pungkas Ridwan. (Rudolf)