SERDANG BEDAGAI, GEMADIKA.com – Kejadian tragis terjadi di Kabupaten Serdang Bedagai, di mana seorang pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan lalu lintas akibat menabrak Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) yang berkeliaran di jalan lintas depan PT. Adolina. Kecelakaan yang menimbulkan korban yang kini dalam kondisi kritis di rumah sakit, Rabu (21/08/2024).

Korban, M. Iqbal Safi’i Nst (30), seorang tulang punggung keluarga yang harus menafkahi istri, anak, dan adik perempuannya, mengalami benturan keras di kepala dan muntah darah, sehingga harus dirawat intensif di Rumah Sakit Grand Medistra Lubuk Pakam.

Menurut keterangan saksi di lokasi kejadian dan istri korban, Iqbal sedang dalam perjalanan pulang dari Medan setelah berbelanja kebutuhan dagangan mainan anak-anak. Sesampainya di lokasi kejadian yang minim penerangan, korban tiba-tiba menabrak ODGJ yang berjalan di tengah jalan. Meski berusaha menghindar, korban tidak bisa mengelakkan tabrakan dan akhirnya terjatuh ke aspal.

Ketua Umum DPP Formappel RI (Forum Masyarakat Peduli dan Pemerhati Lingkungan Republik Indonesia), R. Anggi Syaputra, menyayangkan kejadian ini dan menuding Dinas Sosial Kabupaten Serdang Bedagai lalai dalam menjalankan tugasnya.

“Saya menduga Dinas Sosial Kabupaten Serdang Bedagai hanya makan tidur saja sehingga tidak peduli dengan banyaknya ODGJ yang berkeliaran di jalan lintas. Kecelakaan ini seharusnya menjadi tanggung jawab penuh Dinas Sosial karena kelalaian mereka,” ujar R. Anggi dengan tegas.

Ia juga meminta agar Dinas Sosial Sumatera Utara, PJ Gubernur Sumut, dan Bupati Serdang Bedagai segera mengevaluasi kinerja Dinas Sosial setempat.

“Jika oknum-oknum di Dinas Sosial Serdang Bedagai tidak bisa bekerja, sebaiknya lepaskan saja seragam mereka. Ada banyak orang yang lebih peduli terhadap lingkungan sosial dan siap bekerja lebih baik,” tambahnya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Serdang Bedagai, Arianto, ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp pada Jumat (23/8/2024), mengaku siap berkolaborasi dengan instansi terkait untuk menangani masalah ODGJ. Namun, saat ditanya mengenai tanggung jawab atas kejadian tersebut, Arianto memilih untuk tidak memberikan jawaban lebih lanjut. (Wagiono Ardiansyah)