LABUHANBATU, GEMADIKA.com – Sungai Bilah di Kabupaten Labuhanbatu terus berfungsi sebagai urat nadi kehidupan bagi masyarakat di sepanjang bantaran. Selain sebagai sumber mata pencaharian, sungai ini juga memainkan peran penting sebagai sarana transportasi dan penyedia berbagai kebutuhan dasar. Sungai ini tidak hanya menyediakan air untuk minum, mencuci, dan mandi, tetapi juga menjadi sumber makanan melimpah, seperti ikan dan burung, serta hewan lain yang hidup di sekitarnya.

Di Desa Sennah, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, aktivitas utama masyarakat adalah memancing dengan menggunakan alat tangkap tradisional yang ramah lingkungan. Mereka menggunakan alat sederhana, seperti sampan mesin untuk transportasi dan alat tangkap ikan berupa bubuh dan pancing. Waktu terbaik untuk memancing adalah pagi dan sore hari.

Baca juga :  Inovasi Ketahanan Pangan: Kapolres Simalungun Pimpin Gerakan Spektakuler Penanaman Jagung 1 Juta Hektar

Darwis, salah satu warga Desa Sennah, mengungkapkan bahwa kegiatan memancing adalah rutinitas yang tak pernah ditinggalkannya setiap kali pulang ke kampung halaman. Ia menegaskan pentingnya menjaga ekosistem sungai agar keberlangsungan hidup hewan dan tumbuhan di sekitarnya tetap terjaga, sehingga sumber daya ikan tetap melimpah.

Baca juga :  Cegah Peredaran Barang Terlarang, Kalapas Tanjungbalai Asahan Gelar Razia Mendadak

“Sungai perlu dilirik lagi sebagai pusat kehidupan. Pemerintah maupun masyarakat mulai lupa betapa pentingnya menjaga sungai. Tak hanya kotor karena sampah, sungai di Labuhanbatu juga mulai rusak karena tercemar aktivitas pabrik dan lainnya,” ujarnya.

Darwis menambahkan bahwa sungai dengan daya tampung yang baik dan ekosistem yang sehat tidak akan meluap. Sebaliknya, ekosistem sungai yang terjaga akan menyuburkan tanaman di sekelilingnya, menarik ikan dan hewan lain untuk hidup di sekitar sungai. (Harahap Din)