GEMADIKA.com – Fenomena langit yang dinantikan, Gerhana Bulan Parsial, akan berlangsung pada 17 hingga 18 September 2024.

Gerhana ini akan dapat disaksikan di berbagai belahan dunia, termasuk Eropa, Amerika, Asia Barat, dan Antartika. Meskipun Indonesia tidak termasuk dalam wilayah yang dapat menikmati fenomena ini, gerhana ini tetap menjadi topik menarik bagi para pengamat langit dan astronomi.

Apa Itu Gerhana Bulan?

Gerhana Bulan terjadi ketika Bumi berada pada garis lurus di antara Matahari dan Bulan. Fenomena ini hanya dapat terjadi ketika Bulan berada dalam fase bulan purnama. Gerhana Bulan terbagi menjadi tiga tipe utama, yaitu Gerhana Bulan Total, Gerhana Bulan Parsial, dan Gerhana Bulan Penumbra.

Gerhana Bulan Total: Terjadi ketika seluruh permukaan Bulan tertutup oleh bayangan Bumi secara menyeluruh.

Gerhana Bulan Parsial: Terjadi ketika hanya sebagian permukaan Bulan yang berada di bawah bayangan Bumi.

Gerhana Bulan Penumbra: Terjadi ketika Bulan tertutup oleh bagian luar bayangan Bumi yang samar, dikenal sebagai penumbra. Jenis gerhana ini tidak sedramatis jenis gerhana lainnya dan sering kali sulit dibedakan dari penampakan Bulan biasa.

Fakta Menarik tentang Gerhana Bulan Parsial pada September 2024

  1. Lokasi Penampakan Gerhana Bulan Parsial kali ini dapat dilihat di wilayah Amerika, sebagian Antartika, Samudra Hindia bagian barat, Timur Tengah, Afrika, Eropa, Samudra Atlantik, dan Polinesia bagian timur. Meskipun Indonesia tidak termasuk dalam wilayah penampakan, bagi mereka yang berada di area yang dapat melihatnya, gerhana ini bisa menjadi pengalaman yang menakjubkan. Gerhana ini akan terlihat lebih jelas di beberapa lokasi, terutama saat bulan terbit atau terbenam, ketika Bulan berada rendah di langit.
  2. Durasi Gerhana Menurut data dari Earthsky, gerhana ini akan berlangsung selama total 246 menit. Selama periode ini, Bulan akan berada dalam bayangan gelap Bumi selama 64 menit. Gerhana akan dimulai pada 17 September pukul 20.41 EDT (18 September, 07.41 WIB). Titik maksimum gerhana akan terjadi pada pukul 22:44 EDT, dan Gerhana Bulan Parsial akan berakhir pada pukul 00:47 EDT.
  3. Background Bintang Pada saat gerhana, Bulan akan berada dalam konstelasi bintang Pisces. Pengamat di belahan Bumi Utara akan dapat melihat Bulan meluncur melalui konstelasi ini, yang memberikan latar belakang bintang yang menarik untuk disaksikan.
  4. Peralatan yang Diperlukan Untuk menyaksikan Gerhana Bulan Parsial, tidak diperlukan peralatan khusus. Namun, penggunaan teropong atau teleskop kecil dapat meningkatkan pengalaman dengan memberikan detail lebih jelas tentang permukaan Bulan.

Gerhana Bulan Berikutnya

Setelah Gerhana Bulan Parsial pada September 2024, fenomena langit berikutnya adalah Gerhana Bulan Total yang akan terjadi pada 13 hingga 14 Maret 2025. Gerhana ini akan dapat dilihat di wilayah Pasifik, Amerika, Eropa Barat, dan Afrika Barat. Bagi para pengamat langit, ini akan menjadi kesempatan lain untuk menikmati keindahan dan keunikan fenomena astronomi.

Kesimpulan

Gerhana Bulan Parsial pada September 2024 adalah salah satu fenomena langit yang menarik untuk disaksikan bagi mereka yang berada di wilayah yang dapat melihatnya. Meskipun Indonesia tidak termasuk dalam area penampakan, informasi tentang gerhana ini dapat menambah wawasan dan minat terhadap astronomi dan fenomena langit. Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan keajaiban alam ini jika Anda berada di area yang dapat mengamatinya! (MonD)