JAKARTA, GEMADIKA.com – Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) yang semakin dekat, Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (PW DMI) Sumut menggelar Seminar Kebangsaan bertema ‘Mari Kita Jadikan Masjid Sebagai Tempat Menyemai Kebaikan Untuk Mewujudkan Pemilihan Gubernur Sumatera Utara Damai dan Kondusif’.

Acara tersebut dilangsungkan di Aula Madinah Al Munawwarah, Lantai 5 Asrama Haji Medan, Jumat (20/09/2024) sore.

Seminar ini dihadiri ratusan peserta dari Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang. Seminar fokus pada peran penting masjid dalam menjaga stabilitas dan keamanan selama proses pemilihan gubernur. Ketua PW DMI Sumut Irhamuddin Siregar, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran masjid dalam memberikan edukasi kepada jemaah untuk mewujudkan pemilihan yang damai.

“Masjid harus memberikan pencerahan kepada masyarakat, agar pelaksanaan Pilkada berjalan lancar tanpa ada hal-hal yang tidak baik. Mari kita tumbuhkan persatuan melalui masjid dan memilih pemimpin yang benar-benar mentaati perintah Allah subhanahu wa ta’ala serta berjiwa dekat dengan masyarakat,” ujar Irhamuddin.

Baca juga :  Menteri Imipas Ancam Pecat Jajarannya Hingga Proses Pidana, Jika Terbukti Melanggar

Peran Mindset dalam Pemilu Damai

Selain Irhamuddin pembicara lainnya, Prof. Dr. Mesiono menyampaikan pentingnya membangun kesadaran diri untuk menciptakan kondisi pemilihan yang aman. Ia menekankan bahwa keamanan dan kedamaian dimulai dari pola pikir dan kejujuran individu.

“Pemilihan Gubernur Sumut bisa aman, tapi harus bermula dari diri kita. Kalau kita tidak membangun kesadaran diri, bagaimana rasa aman itu bisa tercipta?” tutur Prof. Mesiono dalam sesi materinya.

Prof. Mesiono juga mengingatkan peserta untuk mewaspadai pihak-pihak pragmatis yang dapat mengganggu stabilitas masyarakat.

“Pragmatisme berbahaya karena kelompok ini sulit dinasehati, kesadarannya telah mati,” tegasnya.

Neutralitas Masjid dalam Pemilu

Irhamuddin menegaskan pentingnya netralitas masjid dalam proses Pilkada. Ia mengingatkan agar semua pihak tidak membenci orang lain hanya karena perbedaan pilihan.

“Kita harus netral, menghindari provokasi, dan ujaran kebencian. Mari wujudkan pemilihan yang kondusif,” kata Irhamuddin.

Setelah seminar, kepada wartawan, Irhamuddin menyampaikan harapannya agar BKM bisa menyebarkan pesan-pesan yang menyejukkan dari masjid dan menghindari penyebaran berita hoaks yang dapat merusak persatuan jelang Pilkada 2024.

Baca juga :  Berita Terkini: Polsek Tanah Jawa Ungkap Kasus Pencurian Speaker di Gereja HKBP Dolok Jetun

“Saya mengimbau kepada BKM untuk tidak menyebarkan provokasi atau hoaks, karena hal ini hanya akan merugikan kita semua,” tegas Irhamuddin.

Ajakan untuk Tidak Golput

Selain itu, Irhamuddin juga mengajak seluruh masyarakat Sumatera Utara untuk menggunakan hak pilih mereka pada Pilkada mendatang.

“Mari kita datang ke TPS, mencoblos dengan cerdas, dan tetap menjaga kondusivitas agar pemilihan berjalan lancar,” tandasnya.

Apresiasi dari Akademisi

Di sisi lain, Prof. Mesiono memberikan apresiasi atas terselenggaranya Seminar Kebangsaan ini. Menurutnya, acara ini sangat bermanfaat dalam memberikan edukasi politik kepada masyarakat. “Ini adalah kegiatan yang bersejarah dan bermakna karena memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana memilih pemimpin masa depan,” ungkapnya.

Seminar Kebangsaan ini dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan diakhiri dengan pemberian cinderamata berupa sertifikat penghargaan kepada para pembicara. (Selamet)