SURABAYA, GEMADIKA.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur (Jatim) targetkan pengurangan angka golput sebesar 16 persen di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.

Hal ini disampaikan oleh Anggota KPU Jatim Nur Salam mengungkapkan, jumlah golput pada Pemilu 2024 di Jatim bulan Februari kemarin sebesar 16 persen.

“Angka golput 16 sekian persen yang tidak menggunakan hak pilihnya,” kata Salam di Surabaya, Jumat (6/9/2024).

Pada Pemilu lalu dapat dijadikan bahan evaluasi KPU Jatim untuk meningkatkan angka partisipasi pemilih.

Di sisi lain, KPU Jatim akan pertahankan angka 83 persen, pada jumlah partisipasi pemilih di Pemilu kemarin untuk di Pilkada mendatang.

Baca juga :  Jelang Nataru, Polres Lubuk Linggau Kerahkan Ratusan Personel dalam Operasi Lilin 2024

“Kami berharap peran serta seluruh elemen terutama peningkatan partisipasi pemilih di Pilkada 2024 ini kami Menarget untuk menjaga partisipsi pemilih merujuk Pemilu 2024 lalu di angka 83 persen,” tuturnya.

“Ini tentu berat, bagi kami tantangan yang luar biasa di Pilkada melihat statistik sejauh ini. Harapan kami ini optimis untuk itu bisa dijaga, angka partisipasi pemilihnya,” lanjutnya.

Pihaknya menyebut faktor masyarakat tidak menggunakan hak pilihnya cukup kompleks, karena tidak dipengaruhi kelompok usia, faktor pendidikan, dan wilayah.

“Sangat kompleks, tidak dipengaruhi umur saja dari 16 persen itu, apalagi latar belakang pendidikan. Misalnya angka partisipsi pemilih di Pacitan lebih tinggi daripada Surabaya,” jelasnya.

Baca juga :  Sego Sambal Tempong, Nikmatnya Cita Rasa Pedas Khas Banyuwangi

Ia juga menjelaskan bahwa KPU Jatim akan menggandeng relawan muda untuk tingkatkan angka partisipasi pemilih melalui kampanye ajakan datang ke TPS melalui media sosial dengan konten sekreatif mungkin.

“Gaya Gen Z, gaya media sosial, dengan konten yang menarik. Kalau tidak dilaksanakan metode sekreatif mungkin tidak menarik bagi semua kalangan,” ujarnya.

Untuk meningkatkan kesadaran pemilih, kata Salam, “Hari ini kami membagikan bahan sosialisasi ke jalan-jalan tujuannya satu, agar masyarakat paham tanggal 27 November ada coblosan serentak,” ungkapnya. (Reza Ori)