BURU, GEMADIKA.com– Setelah secara resmi ditetapkan sebagai calon Bupati oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Buru, Muhamad Daniel Rigan (MDR) mengimbau seluruh tim sukses, pendukung, dan simpatisannya untuk berpolitik dengan cara yang santun dan beradab. MDR juga meminta agar tidak menyebarkan fitnah terhadap calon Bupati dan Wakil Bupati lainnya.

Dengan penetapan ini, MDR menegaskan bahwa tuduhan tentang dirinya yang dituduh memiliki ijazah palsu adalah fitnah belaka yang disebarkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab. “Saya mengajak teman-teman di partai pengusung, tim sukses, relawan, pendukung, dan simpatisan, serta semua pihak, untuk berpolitik secara santun dan beradab. Jangan sebarkan fitnah, adu domba, caci maki, ujaran kebencian, dan hal-hal negatif lainnya,” ujar MDR kepada Gemadika.com pada Minggu (23/9/2024).

Baca juga :  Tragedi di Perairan Maluku: 8 Nyawa Melayang dalam Insiden Speedboat Tenggelam di Tanjung Samala

Menurut MDR, politik yang beradab adalah politik yang mengutamakan kesantunan dan kebaikan, bukan fitnah, kecurigaan, kebencian, atau caci maki. Ia menekankan pentingnya menghargai perbedaan dan hak asasi, serta tidak memprovokasi atau menghalangi pihak lain.

“Sikap sopan santun, beradab, ramah, dan penuh senyum adalah ciri khas dari politik Paslon Mandat,” jelas MDR.

Lebih lanjut, MDR menekankan bahwa sikap sopan dan kasih sayang, terutama sebagai orang Kai Wai, seolah menghilang saat memasuki tahun politik. Ia menyayangkan fenomena ini, yang membuat tahun politik lebih mirip pesta provokasi, unjuk kekuatan, dan dukungan.

Baca juga :  Tragedi di Perairan Maluku: 8 Nyawa Melayang dalam Insiden Speedboat Tenggelam di Tanjung Samala

Ia juga mengimbau agar semua pihak, khususnya tim sukses dan pendukungnya, tetap tenang dan tidak bersikap reaktif dalam menghadapi situasi, meskipun pernyataan dari lawan politik bisa saja menyinggung perasaan. “Dalam perang urat syaraf yang terjadi secara terbuka, terkadang disertai dengan pernyataan provokatif, kita dituntut untuk tetap bersikap santun, etis, dan beradab dalam mengelola persaingan politik menuju Pilkada 2024,” tegas MDR.

“Singkirkan pandangan bahwa lawan politik adalah musuh yang harus diperangi dan dihabisi dengan kekerasan politik,” tutup MDR. (Kamel Jusmi)