PESAWARAN, GEMADIKA.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pesawaran melaksanakan pengundian nomor urut pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pesawaran (Senin 23/09/0/2024).

Berdasarkan hasil pengundian, pasangan calon Aries Sandi Darma Putra dan Supriyanto ditetapkan dengan nomor urut satu. Sedangkan, pasangan calon Nanda Indira dan Antonius Muhammad Ali ditetapkan nomor urut dua, Selasa 24/09/2024.

Dari kegiatan pengundian nomor urut calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pesawaran, juga di hadiri oleh Anggota DPR RI Zulkifli Anwar, Kapolres Pesawaran AKBP Maya Henny Hitijahubessy dan Ketua Partai dari masing-masing parpol pengusung.

Ketahui pasangan Aries Sandi Darma Putra dan Supriyanto di dukung oleh 7 partai pengusung yakni Partai Demokrat, Golkar, PPP, PSI, Gelora, Ummat dan Partai Buruh. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pesawaran melakukan Rapat Pleno terbuka pengundian dan penetapan nomor urut Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pesawaran pada Pilkada serentak 2024.
Sementara, pasangan Nanda Indira dan Antonius Muhammad Ali di dukung oleh 12 partai pengusung yakni Partai Gerindra, PDI-P, NasDem, PKS, PAN, PKB, serta Perindo, Hanura, PBB, Garuda, PKN dan PRIMA.

“Tadi sudah kita lihat bersama dalam melakukan pengundian dan penetapan nomor urut Calon Bupati dan Wakil Bupati Pesawaran, dimana bapak Aries Sandi-Supriyanto mendapatkan nomor urut Satu, sedangkan ibu Nanda Indira-Antonius Muhammad Ali mendapatkan nomor urut dua,” kata Yatin, usai melaksanakan Rapat Pleno terbuka pengundian dan penetapan nomor urut Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pesawaran, di Kantor KPU Kabupaten Pesawaran, Senin 23 September 2024.

Kapolres Pesawaran AKBP Maya Heni Hitijahubessy berpesan kepada seluruh calon dan pendukung untuk menciptakan Pilkada yang aman dan damai.

“Hari ini kita mengukir sejarah untuk Pilkada di Pesawaran, saya titip mari kita laksanakan dengan kepala dan hati yang dingin untuk mengawal jalannya Pilkada yang Demokratis, saya juga titip jauhi politik indentitas maupun sara, karena ini sangat tidak demokratis dan bisa menciderai rasa persatuan dan kesatuan,” tandasnya. (Radin)