MAGELANG, GEMADIKA.com – Widodo Guritno, seorang petani asal Desa Tampirkulon, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, mendadak menjadi miliarder setelah menerima ganti rugi sebesar Rp17,6 miliar akibat sawahnya terkena dampak pembangunan proyek Tol Jogja-Bawen.
Sawah yang terkena proyek tersebut merupakan warisan dari orang tua Widodo, yang selama ini dikelola olehnya. Widodo, yang sehari-hari bekerja sebagai petani untuk mencukupi kebutuhan keluarganya, awalnya sempat ragu dan tidak setuju dengan proses ganti rugi. Namun, ia akhirnya mendukung proyek tersebut karena menyadari pentingnya proyek jalan tol untuk kepentingan negara.
“Awalnya nggak cocoklah. Kalau nggak jadi (ganti rugi), ya nggak apa-apa. Tapi berhubung ini proyek negara, ya saya dukung,” ujar Widodo, dikutip dari TribunJogja.com.
Dua bidang tanah milik Widodo terdampak proyek ini. Bidang pertama seluas 515 meter persegi dengan nilai ganti rugi sebesar Rp398 juta, dan bidang kedua seluas 5.179 meter persegi dengan ganti rugi Rp17,2 miliar. Total, Widodo menerima Rp17,6 miliar.
Rencananya, Widodo akan menggunakan sebagian dari uang tersebut untuk membeli sawah lagi, mengikuti nasihat dari pamannya. “Saya mengikuti saran paman, yaitu mengembalikan uang dari sawah untuk membeli sawah lagi,” ujarnya.
Proses Ganti Rugi di Kabupaten Magelang
Pada hari yang sama, ada 64 bidang tanah yang ganti ruginya dibayarkan, dengan total mencapai Rp94,2 miliar. Proses pembayaran ini berlangsung di beberapa desa di Kecamatan Mungkid dan Candimulyo, yang terkena dampak proyek tol. Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Magelang, A. Yani, menjelaskan bahwa total lahan yang terkena dampak mencapai 5,1 hektare.
Sementara itu, kisah berbeda datang dari Sunawiyah, seorang warga Desa Blongkeng yang juga terdampak proyek tol. Namun, luas tanah yang terdampak hanya 2 meter persegi, sehingga ia hanya menerima ganti rugi sebesar Rp2,2 juta. Meski demikian, Sunawiyah mengaku tetap bersyukur dan berencana membagikan uang tersebut kepada keluarganya.
Proyek jalan tol ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi wilayah Jogja dan Bawen, sekaligus mendorong perekonomian daerah yang terdampak. (MonD)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan