JAKARTA, GEMADIKA.com – Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni, selaku Ketua PB PON XXI Wilayah Sumut, menyatakan keyakinannya bahwa pelaksanaan PON XXI di Sumut tidak akan meninggalkan utang. Bahkan, PB PON Sumut telah menyurati BPKP agar segera melakukan tinjauan terkait penggunaan anggaran PON.

“Sumut, Insya Allah, tidak ada utang. Untuk Aceh, saya sebagai Dirjen Keuangan akan melakukan pendampingan. Kami akan mencari solusi, yang bisa berasal dari belanja tidak terduga (BTT), atau jika kurang, diambil dari kas yang tersedia,” ungkap Fatoni saat bersilaturahmi dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo di Kantor Kemenpora, Jalan Gerbang Pemuda No. 3, Senayan, Jakarta, Jumat (27/9/2024).

“Kami juga sudah mengirim surat ke BPKP untuk melakukan tinjauan. Jika ada kelebihan bayar, maka kami selesaikan. Jika ada kekurangan, akan segera kami perbaiki,” lanjut Fatoni.
Fatoni juga melaporkan bahwa pelaksanaan PON di Sumut berjalan dengan lancar. Tidak ada jadwal pertandingan yang tertunda, dan sebagian besar venue di Sumut dapat digunakan dengan baik.

“Kalau venue voli indoor itu hanya akses jalan di belakang namun begitu, hari itu juga langsung diperbaiki. Namun yang diviralkan saat yang masih becek, yang sudah diperbaiki tidak diviralkan. Lalu yang diviralkan adalah Stadion Utama,” jelas Fatoni.

Baca juga :  Peluncuran HKSN 2024: Dari Taman Firdaus, Wakil Menteri Sosial Agus Priyono Kunjungi JBS Cilegon

Fatoni menambahkan bahwa banyak masyarakat salah paham, mengira Stadion Utama digunakan untuk pertandingan, padahal stadion tersebut hanya untuk acara penutupan PON XXI.

Terkait makanan atlet, Fatoni menegaskan bahwa Sumut telah menyiapkan semuanya dengan maksimal, termasuk melibatkan ahli gizi, tim medis, serta penyediaan ambulans di setiap hotel tempat atlet menginap.

“Untuk atlet ini makannya di hotel, ada ahli gizinya, tidak ada masalah,” ucap Fatoni.

Fatoni juga melaporkan bahwa closing ceremony PON XXI Aceh-Sumut yang diselenggarakan di Stadion Utama, Desa Sena, Kabupaten Deliserdang, berlangsung meriah. Menurutnya, antusiasme masyarakat sangat tinggi dalam menyaksikan acara tersebut.

“Kemudian penutupan aman. Tandanya itu gampang, kalau penonton ngamuk-ngamuk, penonton cabut-cabut spanduk, dan menghancurkan yang ada di situ, tandanya gak aman. Kemarin itu penonton bertahan lama di stadion, nikmati acara, berarti kan aman. Itu kalau tidak dimatikan lampunya tak akan keluar, bisa sampai pagi, dimatikan bertahap lampunya,” jelas Fatoni.

Fatoni juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Kemenpora yang telah membimbing, mengarahkan, dan mendampingi pelaksanaan PON.

Baca juga :  Persiapkan Pemain Muda Berbakat, Mirza Optimis Juara Liga 4 Jatim Zona Madura

Terkait tuduhan dugaan korupsi, Fatoni menegaskan bahwa sebagai penyelenggara, pihaknya tidak memiliki niat maupun kesempatan untuk melakukan korupsi, karena pengawasan ketat dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk Satgas dari pusat, TNI, Polri, Kejaksaan, serta unsur Forkopimda.

“Dan kita juga bersyukur TNI, POLRI, Kejaksaandan unsur Forkopimda ikut terlibat dalam pelaksanaan PON. BPKP, Inspektorat, BPK, yang juga melakukan pengawasan. Ada juga media dan masyarakat yang ikut mengawasi dan menyukseskan pelaksaan PON,” katanya.

Diketahui, PON XXI Aceh-Sumut berlangsung pada 8-20 September 2024. Pembukaan PON dilaksanakan di Aceh pada 9 September, sementara penutupan di Sumut pada 20 September. Ini merupakan pertama kalinya PON diselenggarakan oleh dua provinsi, yaitu Aceh dan Sumut.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Ketua Harian PB PON XXI Wilayah Sumut Baharuddin Siagian, Sekretaris Umum Effendi Pohan, Kepala Bidang Humas, Publikasi, dan IT Ilyas S. Sitorus, Kepala Bidang Akomodasi Fadli Dalimunthe, serta Kepala Bidang Konsumsi Dedy Jaminsyah Putra Harahap. Jajaran PB PON XXI Wilayah Sumut dan Kemenpora RI juga turut hadir. (Selamet)