AUSTRALIA, GEMADIKA.com – Kabar baik bagi para pengguna ponsel! Berdasarkan hasil penelitian terbaru yang dirilis oleh Badan Perlindungan Radiasi dan Keselamatan Nuklir Australia (ARPANSA), tidak ada hubungan antara penggunaan ponsel dengan risiko kanker otak.

Penelitian ini merupakan bagian dari tinjauan ilmiah yang ditugaskan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menilai potensi dampak kesehatan dari paparan gelombang radio.

Hasil Tinjauan Menyeluruh

Pada Rabu (4/9), para ilmuwan ARPANSA memublikasikan hasil tinjauan sistematis yang melibatkan lebih dari 5.000 penelitian yang dilakukan sejak 1994 hingga 2022. Hasilnya, meskipun penggunaan ponsel meningkat secara luas dalam periode tersebut, tingkat insiden tumor otak tetap stabil.

Baca juga :  Komdigi Ajak Masyarakat, Perangi Judol Gelar Fun Run di Akhir Tahun 2024

Ken Karipidis, yang memimpin penelitian ini dan juga menjabat sebagai wakil ketua Komisi Internasional tentang Perlindungan Radiasi Non-Ionisasi, menegaskan bahwa tinjauan terbaru ini didasarkan pada kumpulan data yang jauh lebih besar dan lebih komprehensif dibandingkan penelitian sebelumnya.

“Tinjauan ini memberikan kepastian lebih bahwa paparan gelombang radio dari teknologi nirkabel tidak membahayakan kesehatan manusia,” ujar Karipidis dalam pernyataan resminya.

Tidak Ada Kaitan Antara Penggunaan Ponsel dan Kanker

Penelitian ARPANSA juga menegaskan bahwa tidak ditemukan bukti adanya hubungan antara penggunaan ponsel dalam jangka panjang atau dengan frekuensi penggunaan ponsel dan risiko kanker, termasuk tumor otak.

Baca juga :  Kementan Bangun Klaster Pertanian Modern, Persatuan Pengusaha Beri Tanggapan

Karipidis menambahkan bahwa hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian ARPANSA sebelumnya, yang menunjukkan bahwa tidak ada peningkatan kasus kanker otak selama 20 tahun terakhir di Australia, meskipun penggunaan ponsel meningkat pesat.

Penegasan WHO

Tinjauan ini dilakukan sebagai bagian dari mandat WHO untuk menilai risiko potensial dari paparan gelombang radio. Hasil penelitian ini memberikan kepastian bagi publik bahwa ponsel aman digunakan dan tidak berhubungan dengan penyakit kanker otak.

Dengan hasil ini, para ilmuwan berharap masyarakat dapat merasa lebih tenang dalam menggunakan teknologi nirkabel tanpa khawatir terhadap dampak kesehatan jangka panjang.