BATAM, GEMADIKA.com – Suasana Pulau Rempang kembali memanas setelah bentrokan pecah antara warga dan pihak PT Makmur Elok Graha (MEG) pada Rabu (18/9/2024).
Insiden ini dipicu oleh oknum yang memberikan informasi palsu terkait kepemilikan lahan. Oknum tersebut mengaku sebagai pemilik tanah dan berjanji menghibahkan tanahnya kepada warga, yang belakangan diketahui bukanlah tanah miliknya. Pernyataan ini memicu ketegangan dan kebingungan di kalangan masyarakat setempat.
Kapolsek Galang, Iptu Alex Yasral, menegaskan bahwa situasi ini diperparah oleh provokasi yang dilakukan oleh oknum tersebut.
“Ada oknum yang memberi informasi kepada warga bahwa ada ketidakadilan dari pihak PT MEG. Informasi ini yang membuat warga terprovokasi,” ujar Alex.
Akibat provokasi tersebut, bentrokan terjadi antara sekitar 50 warga dengan karyawan PT MEG, yang mengelola lahan berdasarkan perjanjian dengan Badan Pengusahaan Batam (BP Batam). Konflik ini melibatkan aksi kekerasan di mana tiga karyawan PT MEG mengalami luka-luka.
Direktur Utama PT MEG, Nuraini Setiawati, menjelaskan kondisi para karyawannya yang menjadi korban.
“Hardin mengalami luka dalam dan retak rahang, Afrizal mengalami luka di bawah mata hingga penglihatannya kabur, dan Franklin mengalami luka di kepala akibat benturan benda keras. Saat ini, ketiganya sedang dalam perawatan di rumah sakit,” kata Nuraini, Minggu (22/9/2024).
Polisi kini memburu oknum provokator yang dianggap bertanggung jawab atas insiden ini. Kapolsek Alex menegaskan, “Pada dasarnya, situasi di Pulau Rempang aman, namun ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi untuk memanaskan keadaan. Kami ingatkan warga agar tidak mudah terprovokasi berita hoaks.”
BP Batam telah membayarkan hak atas lahan kepada warga dan menyerahkan pengelolaannya kepada PT MEG untuk proyek pengembangan kawasan Rempang. Namun, kurangnya komunikasi antara pihak perusahaan dan warga di lapangan menjadi salah satu pemicu bentrokan.
“Ada korban dari kedua belah pihak, baik dari warga maupun PT MEG. Saat ini, keduanya menempuh jalur hukum,” tambah Alex.
Masyarakat diimbau tetap tenang dan menyerahkan penyelesaian masalah ini kepada jalur hukum. Polisi terus mengejar pelaku provokasi yang diduga memicu bentrokan, sembari menyelidiki keterlibatan oknum-oknum lain. (Selamet)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan