TEBING TINGGI, GEMADIKA.com – Diduga rumah kos-kosan yang berada di Lingkungan I, Kelurahan Lalang, Kecamatan Rambutan Kota Tebing Tinggi Sumut, tepatnya di Jalan Yos Sudarso di belakang Kantor BPJS Ketenaga Kerjaan menjadi tempat Prostitusi, Jumat (20/09/2024).
Adapun pengakuan ini bermula dari laporan salah seorang warga yang berinisial R, “bahwasanya di belakang Kantor BPJS Ketenaga Kerjaan ada rumah kos-kosan berjumlah 12 pintu dan 9 pintu sedang di bangun, sering keluar masuk orang tak dikenal di kos-kosan tersebut pada malam hari/tengah malam, baik itu pria maupun wanita”, ujarnya
Laporan ini di sampaikan warga kepada Kepala Lingkungan I (Kepling) pada hari Selasa (17/09/2024) sekitar pukul 16.00 Wib.
Mendengar laporan tersebut kepala lingkungan I bersama Kasi trantib kelurahan Lalang pada Hari Rabu 18/09/2024 mendatangi kos-kosan tersebut untuk mengecek kebenaran laporan warga tersebut. Pada saat kepling dan Kasi trantib mengetuk salah satu kamar kos-kosan, yang tidak terkunci, mereka mendapati 4 Pria dan 3 Wanita didalam kamar kos-kosan tersebut.
Pada saat pintu di buka Kepling dan Kasi trantib memperkenalkan diri kepada orang yang ada di dalam ruangan tersebut, Saya Kepala lingkungan I Kelurahan dan Bapak ini Kasi trantib Kelurahan Lalang”, ucap Kepling
Dengan Spontanitas Kepling yang juga berprofesi sebagai wartawan disalah satu media online mengambil gambar kejadian yang ada di dalam ruangan tersebut.
Atas pengambilan gambar tersebut, salah seorang pria yang lagi di kusuk oleh salah seorang wanita, tidak terima atas pengambilan dirinya, lalu dia memarahi Kepling, untuk menghapus gambar tersebut dengan berkata, “apabila gambar tersebut viral di medsos, kucari kau sampai dapat, yang mana dia menyatakan dirinya adalah sebagai aparat kepolisian yang bertugas di Polres Tebing Tinggi”, ucap pria tersebut dengan tidak menunjukan KTA nya.
Lalu iya berkata lagi kepada Kepling, “sebenarnya bapak ini bertugas sebagai Kepala lingkungan kah atau jurnalis, lalu Kepling menjawab, saya Kepling disini dan saya juga sebagai wartawan online disalah satu media”, ucap Kepling sambil menunjukan KTA serta surat tugas atas nama Iriadi sebagai wartawan online.
Namun orang yang mengaku aparat tersebut merampas Hp dan surat tugas Iriadi sambil meminta KTP Kepling untuk di fotonya sambil berkata, “jika foto kami viral di media sosial, awas kucari kau sampai dapat”, ucapnya
Tak berapa lama perdebatan berlangsung, datang lah security ruko/kos-kosan tersebut, lalu Kepling berkata sama security, “coba kau jelaskan sama bapak ini sambil menunjuk orang yang mengaku sebagai anggota Polisi, apakah saya Kepling dan Bapak ini Kasi trantib kelurahan”, ucap Kepling.
“Benar, bapak ini kepala lingkungan I dan bapak ini Kasi trantib Kelurahan”, ucap Security.
Lalu security memarahi kepala lingkungan dan kasi trantib, maunya Pak Kep jangan langsung kemarilah/ke kos- kosan tersebut, jumpai saya dulu di pos”, ucap Security
Lalu Kepling menjawab, “kenapa lah kau sebagai satpam dan juga sebagai warga lingkungan I tidak melaporkan atas adanya rumah kos-kosan ini, saat pembangunan kepada Kepling maupun pihak kelurahan, apalagi 12 kamar sudah selesai dan sudah ada penghuninya, 9 pintu lagi sedang berjalan pembangunan nya”, ucap Kepling kepada Security.
Lanjut Kepling, “apakah saat pembangunan 12 kamar kos-kosan ini ada IMB nya?, lalu Security menjawab, kalau masalah IMB itu urusan Bos/pemilik bangunan tersebut yang berinisial G.A ataupun tanya saja pengawas saya pak, namanya Pak Bangun dia seorang polisi yang bertugas di Polsek Tebing Tinggi, dialah pengawas ruko dan kos-kosan ini”, ucap Security.
Dengan tidak puas atas ancaman dari orang yang mengaku polisi, lalu Kepling mendapat informasi bahwasanya benar, orang tersebut salah satu personil di sinyalir anggota Satnarkoba Polres Tebing Tinggi yang bermarga Silaen.
Atas kejadian ini saya berharap kepada Kapolres Tebing Tinggi untuk menindak lanjuti ancaman yang di lontarkan salah satu anggotanya kepada saya (Kepala lingkungan I) yang mana juga saya salah seorang wartawan di media online.
“Demi kenyamanan saya dan Nyawa saya, sekali lagi saya berharap kepada Kapolres Tebing Tinggi untuk menindak lanjuti masalah ancaman ini”, ucap Iriadi yang juga sebagai kepling.
Saat percakapan melalui telpon sama pengawas ruko dan kos-kosan yang bernama Bangun pada pukul 20.21 Wib, Bangun menanyakan kepada saya, gimana pak, kata bangun kepada saya, kata Security pak Kep datang ke kos-kosan, lalu saya jawab iya, kata nya ribut, iya saya bilang dan lanjut saya berkata sama Bangun, saya menerima laporan dari warga, makanya saya mengecek kelapangan, ternyata memang ada rumah kos-kosan tersebut.
Kenapa bapak, ucap saya kepada Bangun tidak ada melaporkan kepada saya selaku kepala lingkungan atau pun kepada pihak kelurahan atas pembangunan rumah kos-kosan dan Bangun menjawab, sudah pak saat pembangunan 15 ruko dulu dan saya pun menjawab mana bisa begitu pak, kan itu laporan untuk pembangunan ruko, bukan kos-kosan, yang mana sebelum di bangun kos-kosan, itu kan lahan kosong yang di laporkan ke Dispenda, adapun pajak lahan kosong dan lahan yang ada bangunannya berbeda pak, lahan kosong lebih murah dari lahan yang ada bangunannya, lalu Bangun pun menjawab, oh..iya pak, iyalah kata saya”, ucap kepling sambil menirukan.
Untuk itu Kepada PJ Walikota Tebing Tinggi, untuk memerintahkan bawahan, agar menghentikan pembangunan 7 kamar kos-kosan yang sedang berlanjut, yang mana tidak ada terlihat plank Proyek.
Dan kepada Dispenda untuk mengecek pajak diatas tanah tersebut, dulunya yang dilaporkan hanya bangunan 15 ruko, sekarang bertambah bangunan 12 rumah kos-kosan yang sudah siap dan 9 kamar kos-kosan sedang berjalan pembangunan nya, dan instansi yang berwenang demi kenyamanan dan ketentraman masyarakat kira nya diadakan Razia pada tengah malam ke kos-kosan tesebut”, tambah Iriadi (Kepling). (Red/azwin)