BANGKALAN, GEMADIKA.com – Bertempat di ruang rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD, Pengurus Asosiasi Futsal Kabupaten (AFKAB) Kab. Bangkalan melakukan Audensi yang di temui langsung oleh Fadhur Rosi, anggota DPRD Bangkalan dari fraksi Demokrat. Jum’at (20/09/24).

Dalam pertemuan tersebut, DPRD Bangkalan mengundang Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan PSSI Bangkalan agar persoalan yang dihadapi Afkab bisa segera mendapatkan respons langsung.

Ketua AFKAB Bangkalan, R. Taufik Hidayat menyampaikan maksud dan tujuan audensi hari ini adalah untuk menampung aspirasi Afkab terkait perkembangan dan kebutuhan futsal di Bangkalan, terutama mengenai anggaran pembinaan olahraga futsal yang dirasa masih minim.

Ketua AFKAB Bangkalan, R. Taufik Hidayat, saat usai gelar audensi i gedung DPRD Bangkalan (Foto Istimewa)

Salah satu poin utama yang disampaikan adalah pentingnya perhatian dari berbagai pihak terhadap pengembangan futsal, khususnya dari sisi anggaran pemberdayaan.

“Selama ini Afkab Bangkalan sudah berjalan dengan mandiri, artinya kami harus merogok saku kami sendiri agar pembinaan futsal terutama usia dini tetap berjalan. Ada bantuan yang masuk dari KONI, tapi dengan nominal yang kami terima, sangat jauh dari kata cukup jika digunakan untuk pembinaan, mohon perhatian Pemkab dan Koni terkait Futsal ini,” ungkapnya.

Saat ini, berdasarkan keterangan dari PSSI Bangkalan, anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 150 juta, dengan rincian Afkab hanya mendapatkan Rp 10 juta, sedangkan PSSI menerima Rp 140 juta. Hal ini memicu harapan agar futsal mendapat porsi perhatian yang lebih besar.

Fadhur Rosi, anggota DPRD Bangkalan dari fraksi Demokrat yang menemui audiensi tersebut, menegaskan komitmen DPRD dalam menampung dan memperjuangkan aspirasi masyarakat.

“Kita akan melayani masyarakat Bangkalan, jadi apa yang menjadi aspirasi masyarakat kita terima 24 jam,” ujar Fadhur.

Ia juga menyampaikan apresiasinya terhadap semangat anak muda Bangkalan dalam menghidupkan futsal.

“Futsal hidup di Bangkalan ini karena semangat anak-anak kita berolahraga,” lanjutnya.

Terkait anggaran, Fadhur menjelaskan bahwa bukan berarti pemerintah maupun KONI tidak ingin memperhatikan futsal, namun mereka juga tidak bisa melanggar aturan yang ada.

“Kedepan, kita akan berkoordinasi dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) agar futsal juga bisa mendapatkan perhatian lebih baik,” pungkasnya. (nardi)