JAKARTA, GEMADIKA.com – Kebakaran hebat melanda kawasan Tambora, Jakarta Barat, mengakibatkan 30 rumah hangus dan lima orang tewas. Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP, Dwi Rio Sambodo, menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas peristiwa ini, Selasa (15/10/2024).
“Pertama-tama saya menyampaikan rasa duka cita yang mendalam untuk para korban, baik yang meninggal maupun korban luka-luka lainnya,” ujar Dwi Rio kepada wartawan, Selasa (15/10/2024).
Dwi Rio mendesak dinas terkait untuk mengambil langkah cepat dalam memitigasi kebakaran di Jakarta. Dia menekankan pentingnya sosialisasi dan penyediaan alat pemadam api ringan (APAR) untuk mencegah kebakaran di masa depan.
“Pencegahan dan penanganan kebakaran juga sudah berkali-kali saya ingatkan agar pemadam kebakaran dan stakeholder bisa mengambil langkah konkret dan strategis,” jelasnya.
Dia juga meminta agar warga diberikan edukasi mengenai risiko dan bahaya penggunaan tabung gas serta listrik yang sembarangan di area pemukiman padat penduduk. “Penanganan kebakaran juga harus diedukasi seluas-luasnya kepada masyarakat. Terkadang kepanikan justru memperparah dampak kebakaran, untuk itu rakyat harus diberikan edukasi sebanyak-banyaknya,” imbuhnya.
Kebakaran tersebut menyebabkan 75 keluarga atau sekitar 300 jiwa mengungsi. Kapusdatin BPBD DKI Jakarta, M Yohan, mengkonfirmasi bahwa lokasi pengungsian terletak di kantor kelurahan pos RW. Kebakaran yang terjadi di Jalan Kali Anyar IV, RT 11 RW 2, ini juga melukai seorang warga dan seorang petugas damkar yang mengalami sesak napas.
Diduga Akibat Kebocoran Gas
Menurut Kepala Dinas Kebakaran Jakarta, Satriadi Gunawan, kebakaran diduga dipicu oleh kebocoran gas LPG, yang disertai suara ledakan saat kejadian. “Diduga kebocoran gas LPG,” kata Satriadi.
Dari informasi yang dihimpun, lima korban tewas ditemukan di kamar mandi sebuah rumah. Korban tersebut adalah Sriyani (66), Raihan (7), Aryani (40), Asgar (13), dan Yoka (12). Saat ditemukan, Aryani tengah memeluk kedua anaknya. “Mereka meninggal pun berpelukan, dalam keadaan berpelukan. Jadi ini sama dua orang anaknya,” ujar Enos (52), salah seorang warga.
Sriyani ditemukan di reruntuhan bangunan dalam kondisi tak utuh. “Alhamdulillah tadi informasi dari Pak Camat dan rekan-rekan yang melakukan proses evakuasi, korban sudah ditemukan dan sekarang sudah seluruhnya ada 5 orang korban meninggal dunia yang sudah dievakuasi,” ungkap Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Syahduddi.
Kebakaran Cepat Membesar
Enos menceritakan detik-detik kebakaran terjadi. Ia sedang menonton televisi saat mendengar teriakan kebakaran dan suara anjing menggonggong. “Saya bangun dan melihat dari balkon lantai dua api sudah sangat besar,” tuturnya. Bersama warga lainnya, ia berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya.
“Kita enggak bisa berbuat banyak, api sudah membesar. Bahkan mungkin 95 persen rumah sudah menjadi api,” tambah Enos. Lurah Kalianyar, Dwi Cahyono, menjelaskan bahwa korban diduga terjebak saat kebakaran dan menghirup asap.
Dampak Luas Kebakaran
Peristiwa ini berdampak pada 40 keluarga yang terdiri dari 400 orang. Dwi Cahyono mengatakan pihaknya menyiapkan tiga lokasi untuk pengungsian warga, yaitu di lantai dua kantor kelurahan, pos RW, dan lapangan dekat lokasi kebakaran. Bantuan kebutuhan pokok, selimut, pampers, pakaian sekolah, dan buku akan segera disalurkan kepada para pengungsi.
“Bantuan akan segera datang,” ucapnya, berharap agar situasi segera pulih.
(MonD)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan