BATAM, GEMADIKA.com – Menyongsong tantangan pembangunan menuju tahun 2025, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menekankan pentingnya integrasi data sektoral yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai landasan utama dalam perencanaan pembangunan di seluruh daerah di Indonesia. Data yang valid dianggap krusial dalam mendukung pembangunan yang merata dan kesejahteraan masyarakat.

Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Restuardy Daud, menegaskan bahwa penggunaan data sektoral yang tepat akan memperkuat ekonomi dan membuka lapangan kerja yang lebih luas. Hal ini disampaikan dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Penginputan Modul E-Walidata dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang digelar di Batam beberapa waktu lalu.

“Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, yang dirancang sesuai visi Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029, tidak akan berhasil tanpa dukungan data yang valid. Ini penting untuk pemerataan pembangunan dan stabilitas politik yang kondusif,” ujar Restuardy dalam rilis yang diterima redaksi, Minggu (27/10/2024).

Baca juga :  Insiden Pengeroyokan di Sembulang Hulu: Makmur Elok Graha Desak Pemerintah Jamin Keamanan

Salah satu upaya yang dioptimalkan adalah Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD), yang melalui fitur E-Walidata, memungkinkan pengintegrasian data sektoral yang akurat dari berbagai pihak, baik dari tingkat pusat hingga daerah. Saat ini, sebanyak 8.323 data sektoral telah diinput ke dalam E-Walidata.

“Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan keterisian data sektoral serta mempersiapkan pemerintah daerah agar siap menginput data yang akurat untuk perencanaan pembangunan,” tambah Restuardy.

Di tengah meningkatnya kebutuhan akan data terintegrasi, Restuardy juga mengingatkan pemerintah daerah untuk segera menyusun dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Teknokratik 2025-2029 di SIPD sebelum Pilkada serentak 2024. Dengan demikian, pergantian kepemimpinan di daerah tidak akan menghambat proses pembangunan.

Baca juga :  Inspiratif! Bermodal Rp300 Ribu, Guru di Grobogan Dirikan 5 Taman Bacaan untuk Anak Prasejahtera

Kegiatan Bimtek ini ditutup dengan apresiasi dari Plh. Sekretaris Ditjen Bina Pembangunan Daerah, M. Zamzani B. Tjenreng, yang memuji antusiasme para peserta hingga akhir acara.

“Data statistik sektoral yang akurat dan mutakhir akan sangat mendukung pengambilan keputusan, pelaksanaan, dan analisis dalam penyusunan dokumen perencanaan daerah,” ujar Zamzani.

Zamzani juga menegaskan bahwa optimalisasi data sektoral berbasis digital adalah langkah penting untuk menyelaraskan perencanaan pembangunan antara pusat dan daerah. Penyusunan dokumen ini diharapkan dapat memperkuat fondasi pembangunan di berbagai sektor, baik ekonomi, sosial, maupun infrastruktur, demi memastikan kesiapan Indonesia menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. (Selamet)