BATU BARA, GEMADIKA.com – Dalam sebuah kunjungan yang tidak terduga Penjabat (PJ) Bupati Batu Bara, Heri menunjukkan sisi lain dari kepemimpinannya yang rendah hati dan penuh penghargaan terhadap sejarah dan leluhur, Rabu (9/10/2024).

Kunjungan tersebut terjadi saat saya bersama dua teman lainnya mendampingi Heri dalam sebuah perjalanan yang ternyata membawa kami ke makam Tuan Syekh Abdul Wahab, salah satu tokoh religius besar dari Desa Titi Putih, Lima Puluh.

Perjalanan ini sama sekali tidak direncanakan, sehingga membuat saya terkejut. PJ Bupati Heri tiba-tiba mengajak kami berziarah ke makam Tuan Syekh Abdul Wahab, seorang ulama yang dikenal luas oleh masyarakat Melayu pesisir Batu Bara. Sosok Heri yang cepat tanggap dan bersahaja ini memberikan kesan mendalam bagi siapa saja yang berinteraksi dengannya, termasuk saya.

Ketika tiba di makam, Heri menunjukkan sikap hormat dan penuh penghayatan terhadap sosok Tuan Syekh Abdul Wahab. Meskipun banyak orang kini melintasi makam tersebut tanpa rasa peduli, Heri mengingatkan kita tentang pentingnya menghormati tokoh-tokoh terdahulu yang telah memberikan warisan spiritual dan kebijaksanaan bagi generasi penerus. “Beliau adalah salah satu orang shaleh yang berjasa besar di tanah ini. Kita harus menghormati jasa-jasa beliau dan belajar dari kehidupannya,” ujar salah satu teman saya yang berprofesi sebagai ustad.

Baca juga :  Kabar Gembira! Kemensos Percepat Pencairan Bansos PKH dan BPNT Januari 2025, Simak Cara Cek Statusnya

Dalam perjalanan tersebut, Heri juga memerintahkan stafnya untuk memugar makam Tuan Syekh Abdul Wahab dan makam-makam ulama lainnya di kawasan tersebut, tentu dengan persetujuan ahli waris. Langkah ini menunjukkan kepedulian Heri terhadap warisan sejarah dan tokoh agama yang memiliki peran besar dalam membentuk masyarakat Batu Bara.

Seiring berjalannya waktu, banyak nilai keteladanan dari tokoh-tokoh masa lalu yang mulai pudar di tengah masyarakat. Batu Bara yang dulu dikenal sebagai tanah orang-orang shaleh, kini banyak diwarnai oleh perpecahan politik, konflik, dan ketidakpedulian antar sesama. Heri tampaknya ingin mengembalikan semangat kebersamaan dan saling menghormati di tengah masyarakat, agar keberkahan tidak hilang dari tanah Batu Bara.

Seperti yang pernah disampaikan oleh Rasulullah SAW, “Bukanlah orang yang kuat itu yang dapat memukul orang lain dengan keras, tetapi orang yang kuat adalah yang mampu menahan amarahnya ketika marah.” Kutipan ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kekuatan sejati terletak pada kemampuan menjaga kesabaran dan kedamaian, bukan dalam perpecahan.

Baca juga :  Program Makan Bergizi Gratis Bergulir di Kec. Modung Bangkalan, Rangkul UMKM Tingkatkan Perekonomian Masyarakat

Kunjungan ini tidak hanya menjadi ziarah, tetapi juga menjadi simbol pentingnya menghargai warisan spiritual dan sejarah lokal. PJ Bupati Heri memperlihatkan keteladanan dengan tetap menjaga hubungan harmonis antar generasi, serta menunjukkan kepedulian terhadap tempat-tempat bersejarah yang telah memberikan identitas bagi masyarakat Batu Bara.

Dalam upaya meneladani Tuan Syekh Abdul Wahab, Heri mengingatkan kita bahwa kebahagiaan sejati terletak pada bagaimana kita dapat memberikan manfaat bagi orang lain. Warisan spiritual dan teladan dari Syekh Abdul Wahab serta langkah-langkah yang diambil Heri dalam memugar makam ulama ini seharusnya menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus menjaga nilai-nilai kebersamaan dan menghormati sesama, terlepas dari perbedaan yang ada. (Tuah Sembiring)