GEMADIKA.comOpenAI perusahaan di balik ChatGPT, memperluas jangkauan globalnya dengan membuka kantor baru di beberapa kota penting, termasuk New York, Seattle, Paris, Brussel, dan Singapura. Kantor-kantor ini menambah lokasi yang sudah ada di San Francisco, London, Dublin, dan Tokyo. Langkah ini merupakan bagian dari strategi ekspansi global OpenAI setelah mendapatkan pendanaan besar sebesar $6,4 miliar mengumumkan rencana restrukturisasi, serta mengalami sejumlah pergantian eksekutif.

Sebagai bagian dari ekspansi ini, OpenAI menunjuk Oliver Jay, yang sebelumnya menjabat sebagai Chief Revenue Officer di Asana dan pernah memimpin wilayah APAC dan LATAM di Dropbox, sebagai direktur pengelola operasional internasional. Dia akan mengawasi pertumbuhan global perusahaan dari kantor baru di Singapura.

Menurut juru bicara OpenAI, perusahaan telah memulai proses perekrutan insinyur di Singapura dan berencana membuka kantor di negara tersebut pada akhir tahun ini. Kantor Singapura akan menjadi pusat untuk mendukung pelanggan dan mitra di kawasan Asia Pasifik (APAC). Ini akan menjadi kantor kedua OpenAI di Asia, setelah kantor di Tokyo yang dibuka pada April 2024.

Baca juga :  Telkom Dorong Transformasi Digital di Pendidikan Lewat Pijar Sekolah di SMK Setia Budi Binjai

Pemilihan Singapura sebagai hub regional bukan tanpa alasan. OpenAI mengungkapkan bahwa jumlah pengguna aktif mingguan ChatGPT di Singapura telah meningkat dua kali lipat sejak awal tahun, menjadikan Singapura sebagai salah satu negara dengan pengguna ChatGPT tertinggi per kapita di dunia.

OpenAI juga bekerja sama dengan AI Singapore, program nasional yang dimulai pada 2017 oleh National Research Foundation (NRF), untuk memperluas akses teknologi AI mereka di Asia Tenggara. Kemitraan ini bertujuan membantu perusahaan dan lembaga penelitian di Singapura dalam memanfaatkan teknologi AI OpenAI.

Baca juga :  Sopir Mengantuk Picu Kecelakaan Maut 3 Truk di Aceh Barat, Satu Korban Tewas

“Singapura, dengan sejarah panjang kepemimpinannya dalam teknologi, telah muncul sebagai pemimpin dalam kecerdasan buatan, menyadari potensinya untuk memecahkan beberapa masalah terberat di masyarakat dan memajukan kemakmuran ekonomi,” kata Sam Altman, CEO OpenAI. “Kami sangat bersemangat untuk bekerja sama dengan pemerintah dan ekosistem AI yang berkembang di negara ini seiring dengan ekspansi kami ke wilayah APAC.”

Ekspansi ini merupakan langkah penting bagi OpenAI dalam memperkuat posisinya di ekosistem teknologi global sekaligus terus berinovasi dan mendorong batasan kecerdasan buatan. (Mnztd)