SURAKARTA, GEMADIKA.com – Sebuah bendera Merah Putih raksasa sepanjang 1.000 meter dibentangkan mengelilingi kawasan Benteng Keraton Surakarta, Kampung Baluwarti, Jawa Tengah, pada Senin (28/10/2024) pagi.

Momentum ini menjadi bagian dari rangkaian upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda yang berlangsung di halaman Kamandungan Keraton Surakarta.

Bendera tersebut dibentangkan oleh ratusan pelajar, anggota keluarga Keraton Surakarta, abdi dalem, prajurit, serta perwakilan dari Korem 074/Warastratama dan Kodim 0735/Surakarta. Bertindak sebagai inspektur upacara adalah GKR Koes Moertiyah Wandansari, atau yang akrab disapa Gusti Moeng, Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta. Upacara dipimpin oleh prajurit Keraton Surakarta.

Seusai acara, Gusti Moeng menyampaikan bahwa peringatan Sumpah Pemuda kali ini bertujuan untuk mengingatkan generasi muda akan pentingnya menjaga dan menghormati lambang negara, terutama bendera Merah Putih.

“Bendera ini adalah lambang keberadaan NKRI di dunia,” tegas Gusti Moeng kepada wartawan.

Ia juga mengingatkan tentang sejarah panjang bendera Merah Putih yang berakar dari Kerajaan Mataram, Surakarta, hingga Majapahit. Gusti Moeng menekankan bahwa sejarah ini perlu diingat, khususnya oleh pemerintah dan pemegang kekuasaan, agar tidak melupakan akar sejarah yang menjadi dasar berdirinya bangsa Indonesia.

“Keraton Surakarta berperan penting dalam diplomasi luar negeri menggunakan bendera Merah Putih, yang dulu dikenal sebagai ‘gula kelapa’. Tidak bisa dipungkiri, sebelum berdirinya Republik, selama 200 tahun Surakarta menjadi pusat pemerintahan,” tambahnya.

Tradisi Baru Peringatan Sumpah Pemuda di Keraton Surakarta

Selain upacara, pembentangan bendera Merah Putih kali ini sekaligus menjadi wacana untuk menjadikannya tradisi tahunan setiap peringatan Sumpah Pemuda. Gusti Moeng berharap, ke depan, kegiatan ini bisa menjadi bagian dari Festival Keraton Nusantara yang akan digelar di Surakarta pada Desember mendatang.

Dengan semangat kebersamaan dan cinta tanah air, Keraton Surakarta berharap agar generasi muda dan seluruh elemen bangsa terus melestarikan sejarah, menjaga keutuhan negara, serta merawat identitas bangsa yang berakar kuat pada nilai-nilai budaya dan sejarah.

Upacara Bersejarah di Keraton Surakarta

Untuk pertama kalinya, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo menggelar upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda. Acara yang berlangsung di halaman Kori Kamandungan Keraton Solo ini dihadiri ratusan peserta yang terdiri dari pelajar SD, SMP, dan SMA, abdi dalem, Pemerintah Kota Solo, serta TNI/Polri.

Gusti Moeng yang bertindak sebagai inspektur upacara mengungkapkan bahwa upacara ini merupakan yang pertama kali diadakan untuk peringatan Sumpah Pemuda.

“Untuk Sumpah Pemuda, ini pertama kali. Biasanya (upacara) dilakukan pada 17 Agustus. Mulai sekarang, kami akan melakukannya rutin setiap tahun,” ungkapnya.

Setelah upacara, bendera Merah Putih sepanjang 1.000 meter diarak mengelilingi kawasan Keraton Surakarta sebagai simbol semangat persatuan dan kebangsaan.

Kembali Mengingat Sejarah

Dalam kesempatan tersebut, Gusti Moeng juga menekankan pentingnya menjaga sejarah dan makna bendera Merah Putih. Ia menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan generasi muda agar tidak melupakan sejarah perjuangan bangsa.

“Kami mengajak generasi muda untuk terus menjaga Merah Putih. Karena bendera ini adalah lambang keberadaan NKRI,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa Keraton Surakarta memainkan peran penting dalam sejarah terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Surakarta, atau Keraton Surakarta, menjadi pusat pemerintahan selama 200 tahun sebelum Republik berdiri. Di risalah BPUPKI Bab 15, diputuskan bahwa NKRI menggunakan Bendera Merah Putih,” jelasnya. (MonD)