JAKARTA, GEMADIKA.com – Sebagai perusahaan negara yang memegang peran strategis di sektor kelistrikan, PT PLN (Persero) terus berkomitmen menjaga stabilitas sistem kelistrikan nasional. Melalui pembangunan infrastruktur yang inovatif, PLN berupaya menyediakan pasokan listrik yang lebih andal guna mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia.

PLN, melalui Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB), berhasil menyelesaikan proyek rekonfigurasi Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kilovolt (kV) dan relokasi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV Muara Tawar. Proyek ini diaktifkan secara bertahap, dimulai dengan Diameter 14 dan relokasi SUTET Sukatani Sirkit 2 pada 9 September 2024, dilanjutkan dengan Diameter 13 dan SUTET Sukatani Sirkit 1 pada 27 September 2024, serta penyelesaian relokasi SUTET Sukatani Sirkit 2 ke menara permanen pada 14 Oktober 2024.

Proyek yang disupervisi oleh Unit Pelaksana Proyek Jawa Bagian Barat 3 (UPP JBB 3) ini sangat penting untuk meningkatkan keandalan penyaluran listrik tegangan ekstra tinggi di Jakarta dan sekitarnya. Proyek ini juga memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat dengan mengurangi potensi pemadaman listrik berkat jalur backup yang lebih banyak.

Dengan rekonfigurasi 14 diameter dan transmisi eksisting pada GITET dan SUTET 500 kV Muara Tawar, infrastruktur kelistrikan baru berhasil diwujudkan, yakni SUTET 500 kV Muara Tawar–Bekasi dan SUTET 500 kV Muara Tawar–Priok. Kedua jalur transmisi ini merupakan bagian penting dari proyek strategis nasional looping 500 kV Jakarta.

Selain itu, untuk mendukung pembaruan teknologi kelistrikan di Muara Tawar, proyek ini juga melaksanakan upgrading Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA) untuk seluruh diameter di GITET 500 kV Muara Tawar. Inovasi ini bertujuan meningkatkan keandalan GITET 500 kV Muara Tawar dalam menyalurkan pasokan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Muara Tawar.

Manager UPP JBB 3, Arrum Rizkiani Nugrahanti, menjelaskan bahwa proyek ini merupakan tantangan besar. “Proyek ini melibatkan pekerjaan di area instalasi yang sudah berusia puluhan tahun, sehingga teknologinya perlu diperbarui. Kami juga memerlukan izin pemadaman untuk pekerjaan potong-sambung dan relokasi SUTET yang masih bertegangan. Namun, berkat dukungan tim yang solid dan kolaborasi lintas unit, kami berhasil mengatasi berbagai tantangan teknis di lapangan,” jelasnya.

Berbagai pihak terlibat dalam proyek ini, termasuk UPP JBB 3 di bawah PLN UIP JBB sebagai direksi pekerjaan, PT Twink Indonesia sebagai pelaksana, serta unit-unit pendukung PLN lainnya seperti Pusat Manajemen Proyek (PUSMANPRO), Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat (UIT JBB), Unit Induk Pusat Pengatur Beban Jawa, Madura, dan Bali (UIP2B JAMALI), Pusat Sertifikasi (PUSERTIF), dan PLN Nusantara Power.

General Manager UIP JBB, Defiar Anis, menambahkan bahwa penyelesaian proyek ini menunjukkan komitmen PLN dalam meningkatkan keandalan pasokan listrik di Jakarta dan sekitarnya. “Dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 65,17%, proyek ini tidak hanya meningkatkan ketahanan energi tetapi juga mendukung industri lokal,” ujarnya.

“Keberhasilan energize proyek ini menandai langkah maju yang signifikan bagi PLN UIP JBB dalam mendukung pembangunan infrastruktur kelistrikan di Indonesia. Dengan semangat inovasi dan kolaborasi yang kuat, PLN UIP JBB terus berkomitmen menghadirkan infrastruktur kelistrikan yang andal dan berkelanjutan demi memenuhi kebutuhan energi masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi di Jakarta dan sekitarnya. Proyek ini tidak hanya menyelesaikan tantangan teknis, tetapi juga merupakan dedikasi nyata untuk masa depan energi yang lebih baik,” tutup Anis. (W. Ardiansyah)