GUNUNGKIDUL, GEMADIKA.com – Sebuah video berdurasi 10 detik yang memperlihatkan keindahan goa dengan stalaktit dan stalagmit alami, viral di media sosial. Goa tersebut ditemukan di Kalurahan Planjan, Kapanewon Saptosari, Gunungkidul, DIY, saat pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).
Penemuan ini pertama kali diungkapkan oleh para pekerja proyek yang terlibat dalam pembangunan jalan. Salah satu warga setempat, Marti, mengaku sempat melihat goa tersebut dari luar. “Informasinya kemarin ditemukan oleh pekerja. Tadi pagi saya melihat dari luar,” ujarnya pada Rabu (16/10/2024).
Diambil dari Kompas.com, Kompas.com mencoba mencari informasi lebih lanjut dengan menemui para pekerja di lokasi. Mereka menunjukkan bahwa mulut goa tersebut kini sudah tertutup batu putih untuk alasan keamanan. “Tadi sempat melihat dari luar,” kata salah satu pekerja.
Penemuan goa tersebut pertama kali diketahui oleh Warijan, seorang warga setempat, yang langsung menuju lokasi tak lama setelah mendengar kabar. “Rumah saya di dekat sini, jadi langsung ke lokasi sekitar pukul 22.00 WIB,” ujarnya. Warijan menggambarkan goa tersebut memiliki pintu masuk yang sempit, tetapi di dalamnya sangat luas, dengan ukuran sekitar 30 x 30 meter dan tinggi sekitar 5 meter. “Saya belum pernah melihat goa sebagus itu. Dalamnya watu lintang (batu karst yang mirip bening), dan masih menetes airnya,” ungkapnya penuh kekaguman.
Warijan menghabiskan sekitar 30 menit di dalam goa tersebut dengan hanya menggunakan senter. “Saat masuk harus merangkak, tapi begitu di dalam cukup luas,” tambahnya.
Sementara itu, warga lain seperti Putri dari Wonosari merasa penasaran, meskipun sedikit kecewa karena goa tersebut telah ditutup. “Padahal, penasaran banget ingin melihat goanya,” keluhnya.
Fenomena Alam Karst yang Umum di Gunungkidul
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gunungkidul menanggapi penemuan goa ini sebagai hal yang wajar di wilayah karst seperti Gunungkidul. Kepala DLH Gunungkidul, Harry Sukmono, menjelaskan bahwa penemuan goa tersebut merupakan bagian dari fenomena geologi yang biasa terjadi di daerah tersebut. “Sekitar 50 persen wilayah Gunungkidul merupakan kawasan karst, sehingga penemuan gua adalah fenomena alam yang wajar,” ujarnya saat dihubungi pada Rabu (16/10/2024).
Harry juga mengajak masyarakat untuk lebih memahami dan menjaga kelestarian lingkungan karst yang merupakan warisan alam. “Sungai bawah tanah dan lorong-lorong goa di Gunungkidul adalah anugerah yang harus kita jaga dan pertahankan,” tambahnya.
Goa yang viral tersebut kini telah ditutup untuk menjaga keamanan, namun keindahannya tetap menjadi perbincangan hangat di kalangan warga dan pengguna media sosial.