BANGKALAN, GEMADIKA.com – Pemkab Bangkalan melalui Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBP3A) melaksanakan Pertemuan Dalam Rangka Audit Kasus Stunting 2 di Kecamatan Tanjung Bumi dan Kecamatan Sepulu Kab. Bangkalan.

Stunting menurut Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar yang ditetapkan oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan .

Kepala Dinas KBP3A Kabupaten Bangkalan, Sudiyo menjelaskan, Audit kasus stunting semester 2 ini menjadi upaya yang sangat strategis dalam penanggulangan stunting secara kamperehensif sebagai bagian dari monitoring dan evaluasi .

Baca juga :  Segarnya Resep Asinan Rambutan: Perpaduan Rasa Asam, Manis, dan Pedas

“Diharapkan dapat menjadi pelajaran di tiap level administrasi untuk penguatan dan konvergensi program, serta memastikan intervensi spesifik dan sensitif sampai pada sasaran, dan segera di tindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi tim pakar, dengan harapan penyebab terjadinya kasus stunting dapat diketahui sejak dini sebagai upaya pencegahan terulangnya kasus serupa .” Jelasnya. Rabu, (06/11).

Pertemuan Audit Kasus Stunting 2 di Kec. Tanjung Bumi. (Foto Istimewa)

Pria yang akrab di sapa Bapak Yoyok ini mengungkapkan, Dari 18 kecamatan yang ada di Kab. Bangkalan, untuk saat ini baru enam kecamatan yang kami telusur.

“Tanjung Bumi – Sepulu, Burneh – Tragah, Kamal – Labang. Penelusuran ini dimulai dari hari Rabu (06/11) hingga Hari Jum’at (08/11). Jika prosesnya sudah selesai kita telusur lagi Kecamatan yang lain, hingga keseluruhan 18 kecamatan telah di audit,” tuturnya.

Baca juga :  Program Swasembada Pangan Libatkan Ribuan Eks Napi Terorisme dan Eks Jamaah Islamiyah, Mentan : Kita Bina, Mereka Juga Saudara Kita

Yoyok menambahkan, Kasus stunting yang terjadi lebih banyak terjadi pada pola pengasuhan, yang menarik lagi berdasarkan data baku yang ada ternyata identitas dari orang tuanya mulai dari pendidikan, ekonominya semuanya bagus.

“Ternyata yang bermasalah ada di pola asuh, disitu kita harus lebih gencar memberikan edukasi terutama pada orang tua anak yang berkarir, disitulah banyak ditemukan anak stunting. Dalam hal ini DKBP3A Kab. Bangkalan sudah menjalankan program orang tua sehat tujuannya memberi edukasi pengasuhan kepada orang tua,” imbuhnya. (nardi)