BURU, GEMADIKA.com – Suasana debat kedua Calon Wakil Bupati (Cawabup) Kabupaten Buru periode 2024-2029 berlangsung dinamis dan penuh ketegangan. Bertempat di Aula Kantor Bupati Buru, Kamis (07/11/2024), keempat kandidat wakil bupati saling adu gagasan dalam tema “Penguatan Sosial Ekonomi Berdasarkan Pada Sektor Unggulan Dan Kearifan Lokal”.
Debat dimulai dengan pemaparan visi dan misi dari masing-masing kandidat, diawali oleh H. Sudarmo (Paslon No. 2) dengan jargon “Ikhlas”, dilanjutkan Gadis Siti Nadia Umasugi (Paslon No. 3) dengan jargon “Basis”, kemudian Dr. Danto (Paslon No. 1) dengan jargon “Mandat”, dan terakhir Hamsah Buton (Paslon No. 4) dengan jargon “Amanah”.
Adu Strategi Pengentasan Kemiskinan
Perdebatan memanas ketika H. Sudarmo mengangkat isu tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Buru yang mencapai 16,53%, lebih tinggi dari rata-rata provinsi (16,11%) dan nasional (9,51%).
“Sudarmo, Calon Wakil Bupati Gadis, tadi ibu menyinggung bahwa tingkat kemiskinan di Kabupaten Buru adalah 16,53%, dan ini merupakan tingkat kemiskinan yang lebih tinggi dibanding provinsi 16,11%. Apalagi Pusat yang hanya 9,51% padahal kalau kita sadari bahwa, ini merupakan bagian daripada apa yang pernah dilakukan pada kepemimpinan-kepemimpinan terdahulu. Oleh karena itu, agar tidak terulang bagaimana kita menuntaskan kemiskinan di 5 tahun yang akan datang. Berapa yang ditargetkan oleh Pasangan BASIS untuk mengurangi tingkat kemiskinan yang ada di Kabupaten Buru,” tanya Sudarmo.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Gadis Siti Nadia Umasugi memaparkan tiga strategi utama. “Langkah kami untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem yang ada di Kabupaten Buru, dengan tiga (3) cara strategi. Yang pertama, strategi peningkatan, strategi pengurangan setiap masyarakat, kami akan melakukan dengan dinas ketahanan Pangan,” jelasnya.
Polemik Layanan Kesehatan
Debat semakin intens saat pembahasan mengenai layanan kesehatan RSUD Namlea. Dr. Danto menyoroti empat permasalahan utama:
“Rumah Sakit kita hingga terpuruk ini itu didasarkan oleh sebab ada empat, sebagai pertama, Sumber Daya Medis dan Para Medis kita itu kurang dan kesejahteraan. Medis dan para medis yang tidak diperhatikan sehingga terjadi pergeseran dari teman-teman kita dari spesialis jangan ke tempat lain ini menimbulkan kelangkaan Sumber Daya,” papar Dr. Danto.
Program Pencegahan Stunting
Dalam sesi diskusi mengenai pencegahan stunting, Gadis Umasugi memberikan perspektif unik sebagai kandidat perempuan. Ia menekankan pentingnya perhatian khusus terhadap kesehatan reproduksi dan program 1.000 hari pertama kehidupan.
Solusi Infrastruktur Kesehatan
H. Sudarmo memaparkan rencana konkret terkait pengembangan RSUD: “Ada dua hal yang akan pasangan (Ikhlas) ada dua hal yang akan ditempuh sesuai dengan Visi Misi Paslon (Ikhlas). Dengan bagaimana mereka ingin melayani masyarakat Kabupaten Buru terkait bidang kesehatan, maka mereka telah menyusun Visi Misi. Mereka ingin meningkatkan tipe rumah sakit (B) yang artinya semua fasilitas semua tenaga medis akan mereka sesuaikan dengan peraturan menteri nomor 3 tahun 2020.”
Debat dihadiri oleh berbagai pejabat dan tokoh penting, termasuk Para Komisioner KPUD Kabupaten Buru, Kepala Kesbangpol Kabupaten Buru (Basir Toissuta), Kepala Kementrian Agama Kabupaten Buru, Para Panelis, Dandim 1506/Namlea, Kapolres Buru, serta perwakilan partai politik dan tim sukses masing-masing pasangan calon. (Kamel Jusmi)