BANGKALAN, GEMADIKA.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangkalan menggelar Seminar Kajian Senjata Tradisional Koleksi Museum Cakraningrat. Di gedung Merdeka Bangkalan. Kamis (21/11).

Senjata tradisional masuk dalam salah satu objek dari pelestarian tradisi. Senjata tradisional digunakan untuk mempertahan diri dari serangan atau ancaman dari segala sesuatu. Dan kelengkapan identitas, cara pembuatannya, bentuknya dan kegunaannya yang diwariskan secara turun menurun.

Kabid Kebudayaan Disbudpar Bangkalan Hendra Gemma Dominant menjelaskan, tujuan dari seminar ini untuk memperkenalkan senjata tradisional Koleksi Museum Cakraningrat kepada masyarakat khususnya generasi muda.

Baca juga :  Gugatan Perdata PT Azma Sari Manikam Memasuki Babak Ke Dua Atas Peralihan Hak Perusahaannya

“Kegiatan ini merupakan rangkaian dari program pengelolaan koleksi DAK Non Fisik BOP Museum dan Taman Budaya tahun 2024 yang sebelumnya sudah dilakukan kajian tentang senjata tradisional yang berada di museum cakraningrat,” ungkapnya.

Disbudpar gelar seminar Seminar Kajian Senjata Tradisional Koleksi MuseumĀ Cakraningrat. (Foto Istimewa)

Konservasi merupakan salah satu upaya melestarikan benda-benda purbakala untuk mencegah kerusakan. Dia menerangkan, perawatan museum beserta benda di dalamnya rutin dilakukan tiap tahun.

ā€Jika tidak dirawat, benda-benda seperti pusaka, senjata peninggalan masa penjajahan, dan alat musik tradisional berpotensi rusak,ā€ ucap Hendra.

Baca juga :  Begini Pengakuan Anang Yulianto, Saat Mesin TPST Tidak Beroperasi

Hendra menambahkan, saat ini, untuk konservasi pihaknya melibatkan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) untuk merawat benda museum.

“Dalam pengerjaannya kita juga libatkan masyarakat seperti pengunjung dan siswa skaligus sosialisasi bagaimana mengkonservasi sebuah koleksi agar mereka tau,” imbuhnya.

Kegiatan ini dihadiri oleh guru seni budaya, guru sejarah tingkat SMP/SMA di Kab.Bangkalan, Tim Ahli Cagar Budaya, dan Seniman. Dengan Nara sumber, Ira Fatmawati (BPKW XI Jatim), Sonhaji ( Komisi IV DPRD Bangkalan).Ā (nardi)