JAKARTA, GEMADIKA.com – Kecelakaan maut beruntun melibatkan 17 kendaraan terjadi di Kilometer 92 Tol Cipularang, Senin (11/11/2024).
Insiden yang diduga dipicu rem blong truk pengangkut kardus ini menewaskan seorang pelajar berusia 13 tahun dan melukai 29 orang lainnya.
“Pagi ini saya dapat data bahwa jumlah korban menjadi 30 orang. Jumlah itu terdiri 29 orang luka dan 1 orang meninggal dunia,” kata Kabidhumas Polda Jabar, Kombes Pol Jules Abraham Abast, Selasa (12/11/2024).
Korban meninggal dunia diidentifikasi sebagai Amanda Marisa (13), pelajar asal Jakarta Selatan yang menjadi penumpang Toyota Avanza. Sementara dari 29 korban luka, empat di antaranya mengalami luka berat dan masih menjalani perawatan intensif di RS Abdul Rojak.
KORBAN LUKA BERAT:
- Erni (47), ibu rumah tangga asal Tangerang Selatan, penumpang Toyota Agya
- Supriyanto (31), buruh harian lepas asal Depok, penumpang Toyota Agya
- Jhonson Tambunan (45), warga Bekasi, pengemudi Suzuki APV
- Kartika Eka Putri (27), warga Jakarta Selatan, pengemudi Toyota Avanza
KRONOLOGI KEJADIAN
Berdasarkan rekaman dashcam yang viral di media sosial, kecelakaan terjadi sekitar pukul 15.15 WIB di tengah guyuran hujan. PT Jasa Marga mengonfirmasi insiden bermula dari sebuah truk pengangkut kardus yang mengalami kecelakaan.
“Akibat kejadian tersebut lalu lintas di Ruas Tol Cipularang KM 92 arah Jakarta tertutup, sedangkan jalur sebaliknya dibuka dua lajur untuk dapat dilalui,” tulis Jasamarga dalam keterangannya.
DESAKAN DPR
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syaiful Huda mendesak Kementerian Perhubungan melakukan investigasi menyeluruh terhadap ekosistem industri logistik.
“Kecelakaan lalu lintas akibat truk pengirim barang terus berulang. Belum selesai urusan truk wings box ugal-ugalan di Tangerang, kini truk kembali diduga menjadi kecelakaan beruntun yang memicu banyak korban, bahkan ada yang korban jiwa. Kami mendesak Kementerian Perhubungan untuk melakukan investigasi menyeluruh terkait ekosistem industri logistik kita,” ujarnya.
RAWAN KECELAKAAN
Menurut Senior Investigator KNKT Ahmad Wildan, lokasi kejadian memang rawan kecelakaan karena memiliki karakteristik khusus.
“Di sana itu panjang turunannya sampai 4 Km, dengan jalan yang lebar dan mulus membuat pengemudi kadang lengah. Mereka jadi memacu kecepatan dengan sangat tinggi, pakai gigi tinggi,” ucap Wildan.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan