SIMALUNGUN, GEMADIKA.com – Kericuhan pecah di lahan PT Sipiso-Piso Soadamara yang berlokasi di Dusun Hoppoan, Nagori Sinar Naga Mariah, Kecamatan Pematang Silimahuta, Kabupaten Simalungun, Rabu (27/11/2024).

Di tengah berlangsungnya pesta demokrasi Pilkada serentak, kelompok yang mengaku sebagai Satgas Mafia Tanah Mabes Polri mendampingi oknum yang diduga mafia tanah dalam upaya penyerobotan lahan.

Insiden ini melibatkan dua tokoh utama, Sinarta Purba dan Hartanto Bunahar, bersama sekitar 40 orang lainnya. Mereka diduga melakukan intimidasi terhadap karyawan PT Sipiso-Piso Soadamara yang sedang bertugas. Kericuhan semakin memanas ketika salah satu oknum yang mengaku dari Satgas Mafia Tanah diduga melakukan pemukulan terhadap karyawan perusahaan tersebut. Tidak hanya itu, kelompok ini juga memaksa para pekerja meninggalkan lokasi dengan cara pengusiran.

Baca juga :  Inovasi Batik Sumut: Kolaborasi Budaya dan Modern dalam Sayembara Desain Pemprovsu 2024

“Dengan tindakan kejadian yang dilakukan terdiri dari rombongan oknum dari 1. Sinarta Purba 2. Hartanto Bunahar dan oknum mafia Tanah yang yang telah melakukan kericuhan, dan ingin menyerobot lahan milik PT. Sipiso -Piso Soadamara,” ujar Tapian Nauli Malau, Direktur PT Sipiso-Piso Soadamara, ketika dikonfirmasi pada Kamis malam (28/11/2024) di Polres Simalungun.

Pengaduan Resmi ke Polisi dan Propam

Tapian Nauli Malau menegaskan pihaknya telah melaporkan kejadian ini ke Polres Simalungun. Laporan resmi dibuat pada Rabu malam (27/11/2024) pukul 23:53 WIB. Ia berharap kepolisian segera menindak tegas para pelaku, termasuk kelompok yang diduga sebagai mafia tanah.

Baca juga :  Kapolres Simalungun Ajak Bersinergi dengan DPR RI untuk Berantas Narkoba dan Judi

Selain itu, Malau juga berencana melaporkan oknum yang mengaku sebagai Satgas Mafia Tanah Mabes Polri ke Propam Polda Sumatera Utara. Langkah ini diambil menyusul tindakan pemukulan terhadap karyawan PT Sipiso-Piso Soadamara yang terjadi di lokasi kejadian.

Kerugian dan Harapan

Peristiwa ini tidak hanya menyebabkan kerugian material bagi perusahaan tetapi juga memicu keresahan di antara karyawan yang menjadi korban intimidasi dan kekerasan. PT Sipiso-Piso Soadamara berharap aparat penegak hukum dapat mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan bagi semua pihak yang dirugikan. (S. Hadi Purba)