JAKARTA, GEMADIKA.com – Presiden Prabowo Subianto yang secara jelas telah memberikan dukungan terhadap salah satu pasangan calon (paslon) peserta Pilkada Serentak 2024.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI August Mellaz mengatakan, Kampanye yang dilakukan setiap Paslon sudah diatur dalam PKPU Tahun 2024.
“Gini teman-teman, kalau urusan aturan kampanye, di PKPU kampanye baik untuk Pileg, Pilpres maupun Pilkada, semua sudah diatur. Nah, soal apa yang sekarang berkembang, itu nanti tentu akan ditelaah oleh lembaga lain dalam hal ini Bawaslu,” tuturnya, Senin (11/11/2024).
Menurutnya, KPU RI mempunyai kewajiban dan kewenangan sebatas untuk memfasilitasi kampanye dapat bertumbuh di setiap daerah pelaksanaan Pilkada sesuai PKPU tentang Kampanye.
“Agar setiap peserta pemilu, peserta pilkada dalam hal ini pasangan calon atau partai pendukung atau partai pengusung, bisa mengoptimalkan ruang geraknya dalam pelaksanaan tahapan kampanye untuk menyampaikan kepada publik program, visi-misi yang perlu disampaikan,” jelasnya.
Terkait dugaan pelanggaran, August mengungkapkan bahwa pihaknya tidak mempunyai kewenagan dalam hal pengawasan tersebut. Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) yang berhak dan sesuai dengan bidangnya untuk melakukan tindak lanjut Tindakan tersebut.
“Kita akan tunggu sebenarnya (kesimpulan Bawaslu). Dalam hal ini tentu Bawaslu yang akan melakukan telaah. Karena kan ruang geraknya memang dalam konteks apakah ada semacam dugaan pelanggaran, segala macam itu memang di Bawaslu,” ungkapnya.
Sebelumnya, Ramai di media sosial video unggahan dukungan Presiden Prabowo terhadap Calon Gubernur Jawa tengah (Jateng) nomor urut 2, Ahmad Luthfi di Pemilihan kepada Daerah (Pilkada) Jateng 2024.
Dalam video tersebut, Prabowo meminta warga Jawa Tengah untuk memilih paslon yang diusung Koalisi Indonesia Maju atau KIM di Pilkada Jawa Tengah.
“Saya mohon warga Jawa Tengah berikan suaramu untuk Ahmad Luthfi-Taj Yasin,” kata Prabowo lewat video yang diunggah @luthfiyasinofficial, dikutip Sabtu (9/11/2024). (Reza Ori)
