GROBOGAN, GEMADIKA.com โ€“ Pecel Gambringan, kuliner khas Grobogan, Jawa Tengah, telah menjadi legenda yang tak terlupakan. Makanan ini mulai dikenal sejak 1940-an dan mendapatkan namanya dari Stasiun Gambringan, yang terletak di Desa Tambirejo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan.

Primadona di Atas Kereta Api Semarang-Cepu

Di masa lalu, Pecel Gambringan menjadi favorit para penumpang kereta api ekonomi rute Semarang-Cepu. Pada saat itu, kereta ekonomi selalu berhenti di Stasiun Gambringan selama 10-15 menit karena jalur rel yang belum doble track.

Kesempatan ini dimanfaatkan oleh puluhan pedagang untuk naik ke gerbong dan menawarkan pecel dalam pincuk daun pisang. Momen menyantap nasi pecel dengan suasana khas kereta api menciptakan kenangan yang tak terlupakan bagi para penumpang.

Baca juga :  Pemprov Jateng Berlakukan Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor, Ini Syarat dan Ketentuannya

Regulasi Baru, Tradisi Berubah

Namun, sejak 2012, PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) memberlakukan regulasi baru yang melarang pedagang luar menjajakan dagangan di dalam stasiun dan kereta. Akibatnya, para pedagang Pecel Gambringan tidak lagi bisa berjualan di lokasi legendaris tersebut.

Yayuk, salah satu penjual pecel Gambringan, menceritakan perubahan itu.

โ€œDulu ada puluhan penjual yang berdesakan masuk ke kereta. Setelah tidak boleh jualan di dalam stasiun, mereka jualan berpencar di jalan-jalan dekat stasiun,โ€ ungkap Yayuk.

Kini, pecel Gambringan dapat ditemukan di sekitar stasiun, di pinggir jalan, atau di pasar-pasar sekitar. Meski tradisi telah bergeser, kenikmatan pecel ini tetap terjaga.

Baca juga :  Lebaran 2025, Usaha Konveksi di Grobogan Kembali Berproduksi, Pemilik Keluhkan Minimnya Modal

Ciri Khas dan Keunikan Pecel Gambringan

Pecel Gambringan memiliki ciri khas yang membedakannya dari pecel lainnya. Komposisi sayurannya meliputi daun pepaya, kembang turi, dan kecipir, yang dilengkapi dengan lauk khas berupa peyek udang dan wader goreng.

Yang menjadi daya tarik utama adalah sambalnya. Dibuat dari campuran kacang tanah goreng, gula merah, kencur, bawang, dan daun jeruk, sambal ini menciptakan cita rasa yang sedap, pedas, dan khas.

Bagi banyak orang, nostalgia menyantap pecel Gambringan di atas gerbong kereta ekonomi tetap membekas di ingatan, meskipun kini mereka harus menikmatinya di luar stasiun.