GROBOGAN, GEMADIKA.com – Dinamika Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024 Kabupaten Grobogan memunculkan data seperti telah lama terprediksi.
Prediksi tersebut berkumandang setelah adanya peristiwa penting hadirnya puluhan ribu pendukung militan mengantarkan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Grobogan nomor urut dua (2) Bambang Pujiyanto-Catur Sugeng Susanto yang populer dengan sebutan “BATUR” mendaftar di KPU Grobogan pada Kamis (29/8/2024) lalu.
Puluhan ribu pendukung militan BATUR tampak semangat dan bergembira mengantarkan Bambang-Catur dengan membawa misi wujudkan Grobogan Makmur.
Satu pekan jelang pencoblosan pada 27 November 2024 mendatang, saat ini elektabilitas pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Grobogan nomor urut dua (2) Bambang Pujiyanto-Catur Sugeng Susanto telah menunjukan keunggulan jauh dibanding pasangan calon Setyo Hadi-Sugeng Prasetyo.
Dalam zoom meeting, Direktur Eksekutif Indopol Ratno Sulistyanto memaparkan, hasil survei Indopol hingga Kamis 21 November 2024 dalam survei terbaru menunjukkan pasangan dengan jargon “Grobogan Makmur” ini mencatatkan tingkat keterpilihan sebesar 59,5 persen, jaun mengungguli pasangan calon lainnya Hadi-Sugeng hanya memperoleh 37,5 persen.
Ia menyebut, berdasarkan survei, masih ada 3,0 persen masyarakat Grobogan yang belum menentukan pilihannya.
Ratno juga menjelaskan, semakin dekat dengan hari pemungutan suara pilihan masyarakat Grobogan sudah terdistribusi kepada dua pasang kandidat dan sebesar 67,17% pemilih di Kabupaten Grobogan sudah mantap dengan pilihannya.
“Pengambilan data survei dilakukan pada 13-17 November 2024, dengan jumlah sampling sebesar 600 responden,” papar Ratno
Dia menambahkan, bahwa 48,17 persen masyarakat Grobogan akan memilih calon yang disukai dan tetap menerima dari semua calon termasuk yang tidak disukai. Sementara 17 persen masyarakat akan memilih calon yang pertama kali memberi dan 11,33 persen akan memilih yang memberi lebih banyak.
Ia menyebut metode survei menggunakan metode pengambilan sampel multistage random sampling.
Jumlah responden sebanyak 600 orang dengan kriteria responden adalah pemilih di Kabupaten Grobogan yang berusia 17 tahun atau yang memiliki hak pilih dalam Pilkada.
“Margin of error sebesar kurang lebih ± 4,0 persen dengan selang kepercayaan sebesar 95 persen dan dilakukan quality control secara berlapis, agar tidak ada kesalahan yang berarti dalam pengambilan sampel,” paparnya.
Lebih detail, Ratno menjelaskan, bahwa dalam trekking survei yang dilakukan oleh Indopol, pergeseran pilihan masyarakat Grobogan terhadap kedua pasangan calon menunjukkan tren yang menarik.
Hal yang menarik tersebut pada periode survei September pasangan Bambang-Catur unggul jauh dengan selisih/gap eletabilitas sebesar 50,67 persen.
“Namun pada survei Oktober, selisih/gap elektabilitas kedua kandidat menipis menjadi 11,5 persen,” terang Ratno.
Selanjutnya pada survei bulan November, kata Ratno, selisih elektabilitas pasangan Bambang-Catur dan Hadi-Sugeng menjadi 22 persen.
“Untuk sebaran zona atau wilayah elektabilitas berdasarkan daerah pemilihan DPRD Kabupaten Grobogan, pasangan Bambang-Catur unggul atas pasangan Hadi-Sugeng di seluruh daerah pemilihan,” terang Ratno.
Selisih terbesar elektabilitas kedua pasangan, papar Ratno, berada di Dapil 5 yakni sebesar 31,3 persen dan di Dapil 4 selisih sebesar 30,3 persen.
“Sedangkan jumlah masyarakat yang belum menentukan pilihan tertinggi berada di Dapil 2 yakni sebesar 5,8 persen,”
Pada survei bulan Oktober dan November, sebanyak 81,5% pemilih di Grobogan pilihannya tidak terpengaruh oleh politik uang adalah temuan menarik dari hasil survei Indopol.
“Temuan menarik lainnya adalah terkait perilaku pemilih di Grobogan dalam hal politik transaksional. Sebesar 81,5 persen pemilih menyatakan akan tetap memilih pasangan calon pilihannya meskipun tidak diberi uang/barang oleh calon pilihannya. Hanya 10,83 persen pemilih pragmatis yang tidak akan memilih calon pilihannya jika tidak diberi uang/barang,” ujarnya. (Reza Ori & Yoyotama)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan