BURU, GEMADIKA.com – Direktur Universitas Terbuka (UT) Ambon, Yuli Tirtariandi El Anshori, memberikan peringatan tegas kepada mahasiswa mengenai konsekuensi plagiarisme dalam pertemuan dengan Kelompok Belajar (Pokjar) UT Namlea. Pertemuan yang dihadiri 28 mahasiswa semester ganjil ini berlangsung di Aula Kay Nawa Hotel Namlea, Minggu (10/11/2024).
Dalam pertemuan tersebut, Yuli menekankan bahwa gelar sarjana bukan sekadar embel-embel di belakang nama, melainkan cerminan dari kemampuan dan pengetahuan yang sesungguhnya. Beliau mengingatkan pentingnya mengembangkan kemampuan analisis dan pendapat pribadi selama masa perkuliahan.
“Kalau teman-teman terbiasa, teman-teman bisa menguasai ilmu pengetahuan bidang teman-teman, karena semuanya itu adalah hasil karya dari orang lain. Ketika selama kuliah mengerjakan tugas kuliah semuanya mengutip punya orang lain tidak terbiasa melakukan analisis atau mempunyai pendapat sendiri resikonya itu apa, ketika teman-teman bapak ibu semua bekerja. Misalnya begini contoh ya, misalnya yang belum mempelajari ilmu itu adalah seorang mahasiswa di (SD) misalnya dari produktif kemudian memperoleh bilangan tetapi ketika dia sudah menyadari,” terang Yuli.
Sanksi Tegas untuk Plagiarisme
Direktur UT Ambon memberikan peringatan serius tentang konsekuensi plagiarisme, mulai dari pembatalan nilai mata kuliah hingga pencabutan ijazah. “Yang perlu teman-teman ingat, kalau teman-teman melakukan, mempelajari semua dan terbukti teman-teman pelajari cukup baik. Ketika masih kuliah ataupun nanti setelah teman-teman sudah lulus dan buktinya ada berapa sanksi kemudian pembatalan nilai mata kuliah diperoleh sampai yang terakhir, yang paling parah dan yang paling berat adalah ijazah yang sudah diterima oleh teman-teman itu akan kami cabut,” tegas Yuli.
Pentingnya Integritas Akademik
Yuli juga membahas tentang bahaya menggunakan jasa joki tugas dan skripsi. Beliau mengingatkan bahwa praktik ini dapat berakibat fatal bagi karir akademik dan profesional mahasiswa. “Tambahnya, Kami batalkan kalau selama proses perkuliahan teman-teman tinggal lulus itu banyak melakukan bukti kesalahan dan kemudian ada pihak yang melaporkan mengeluh dia komplain, misalnya karya ilmiah yang teman-teman buat di semester (7) itu ternyata adalah menjiplak,” tambahnya.
Pertemuan ini dihadiri oleh Direktur UT Ambon Yuli Tirtariandi El Anshori beserta staf, Ketua Pokjar UT Namlea Dade Rumakat, dan 28 mahasiswa semester ganjil tahun 2024. (Kamel Jusmi)