CIREBON, GEMADIKA.com – Mangga Roman Ayu, varietas mangga terbaru yang lahir di Kabupaten Cirebon, kini resmi menjadi kebanggaan eksklusif masyarakat setempat setelah terdaftar di Kementerian Pertanian RI. Berbeda dengan Mangga Gedong Gincu yang diperebutkan oleh beberapa daerah, Roman Ayu siap mengukuhkan Kabupaten Cirebon sebagai sentra mangga berkualitas di Indonesia.

Pj Bupati Cirebon Wahyu Mijaya menyatakan optimismenya terhadap potensi mangga Roman Ayu dalam menggerakkan roda perekonomian daerah.

“Mangga Roman Ayu ini milik Kabupaten Cirebon, tidak perlu diperebutkan seperti Mangga Gedong Gincu. Kami akan mendukung penuh pengembangannya, termasuk membantu para petani untuk memaksimalkan potensinya,” ujar Wahyu, Jumat (20/12/2024), seperti dilansir dari Detik.com.

Keunggulan Mangga Roman Ayu terletak pada rasa manisnya, daging tebal, serta ukuran besar hingga 1,8 kilogram per buah. Kulitnya yang berwarna merah hati menambah nilai estetika sekaligus daya jualnya.

Baca juga :  Banjir Rob Kembali Hantam Indramayu, 4.354 Keluarga Terdampak dan Ratusan Hektare Sawah Terendam

“Karakteristiknya sangat bagus, ukurannya besar dan kualitasnya unggul. Ini menjadi ikon baru Kabupaten Cirebon,” tambah Wahyu.

Di balik lahirnya mangga Roman Ayu, terdapat sejarah panjang hasil kerja keras Surohman, seorang petani asal Desa Panongan, Kecamatan Sedong. Ia menciptakan varietas ini dengan mencangkok tanaman mangga asal Taiwan dengan Mangga Gedong Gincu lokal.

“Saya mulai mengembangkan varietas ini sejak 2015. Awalnya tumbuhnya lambat, tetapi lima tahun terakhir mulai berbuah. Sekarang sudah banyak yang meminati,” kata Surohman.

Mangga Roman Ayu memiliki ketebalan daging hingga 3 cm, mirip dengan Mangga Cengkir namun dengan ukuran yang jauh lebih besar dan warna merah hati yang mencolok. Varietas ini telah terdaftar secara resmi dengan nomor 1662/PVL/2021 sebagai varietas lokal di Kementerian Pertanian.

Baca juga :  Longsor Hebat di Tasikmalaya: Tebing 20 Meter Tutup Jalur Utama Garut-Tasikmalaya

Pemkab Cirebon tak tinggal diam dalam mendukung pengembangan mangga Roman Ayu. Sebanyak 2.000 bibit pohon mangga telah didistribusikan kepada masyarakat. Rencana pengembangan produk turunan seperti batik dan souvenir bertema Roman Ayu juga tengah digarap untuk memperluas popularitas varietas ini.

“Bukan hanya buahnya, nama Roman Ayu akan diangkat dalam berbagai produk khas Cirebon, sehingga makin dikenal luas,” ujar Wahyu.

Dengan segala keunggulan dan potensi besarnya, mangga Roman Ayu siap menjadi ikon baru yang tidak hanya memperkuat sektor pertanian, tetapi juga memperkaya kebanggaan budaya Kabupaten Cirebon. Mengolah kekayaan alam menjadi aset bernilai, inilah langkah strategis untuk memajukan perekonomian daerah di era yang penuh tantangan.