TANGERANG, GEMADIKA.com – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus menjadi fokus utama pemerintah dalam memperkuat daya saing ekonomi nasional di pasar global. Dalam upaya ini, Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah (Bina Bangda), Kementerian Dalam Negeri, menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengembangan Seni dan Kerajinan DEKRANASDA di Kota Tangerang, Selasa (10/12/2024).
Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 100 peserta, mayoritas ibu rumah tangga, dengan fokus pada keterampilan menjahit. Selain itu, peserta diajarkan cara membuat produk berbahan kain batik dan tenun, seperti pouch, yang memiliki nilai jual tinggi. Para narasumber yang dihadirkan adalah ahli kerajinan berpengalaman, guna memastikan pelatihan ini memberikan hasil yang maksimal.
Ketua Harian Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Tri Tito Karnavian, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya pelatihan ini sebagai langkah awal pemberdayaan UMKM.
“Pelatihan ini adalah langkah awal. Setelah ini, masih ada proses lanjutan seperti pemasaran dan penjualan hasil karya dengan memanfaatkan digitalisasi,” kata Tri Tito di acara tersebut.
Dalam sambutannya, Tri Tito juga menekankan bahwa pelatihan ini diharapkan dapat mendorong para peserta menjadi pelaku UMKM yang produktif, sehingga dapat berkontribusi pada pendapatan keluarga sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Dirjen Bina Bangda Kemendagri, Restuardy Daud, juga turut memberikan pandangannya terkait peran UMKM dalam perekonomian Indonesia.
“UMKM berkontribusi lebih dari 61% terhadap PDB nasional dan menyerap 97% tenaga kerja. Dalam RPJPN 2025–2045, UMKM menjadi kunci pencapaian visi Indonesia Emas 2045. Kami terus mendukung pengembangan UMKM melalui berbagai program, termasuk akses pembiayaan, digitalisasi, dan pengembangan kapasitas,” ucap Restuardy.
Ia berharap pelatihan tersebut memberikan dampak positif bagi pelaku UMKM di Tangerang, terutama dalam meningkatkan daya saing produk mereka di pasar internasional.
“Kami berharap pelatihan ini menjadi langkah awal yang baik, dan kami akan terus mendukung UMKM dengan berbagai fasilitas, termasuk pemasaran, permodalan, dan pelatihan lanjutan,” tutup Restuardy.
Dengan strategi yang tepat, pelatihan ini diharapkan mampu memberikan dampak nyata, baik bagi pelaku UMKM maupun perekonomian lokal dan nasional. Program ini menjadi salah satu upaya strategis dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, menjadikan UMKM sebagai pilar utama ekonomi Indonesia. (Selamet)