BANYUMAS, GEMADIKA.com – Curah hujan tinggi yang mengguyur Banyumas sejak Kamis (5/12) sore hingga malam hari menyebabkan tanah longsor dan banjir di sejumlah wilayah. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Budi Nugroho, menyebut bencana ini mengganggu akses jalan dan mengancam pemukiman warga.
“Berdasarkan laporan yang kami terima, tanah longsor terjadi di Desa Panembangan RT 08/RW 02, Kecamatan Cilongok, pada Kamis (5/12) pukul 19.30 WIB,” ujar Budi saat ditemui di Purwokerto, Jumat (6/12).
Ia menjelaskan bahwa longsor tersebut menutup ruas jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Panembangan dengan Desa Sambirata. “Kami telah mengirim personel BPBD untuk melakukan kajian cepat dan penanganan di lokasi kejadian,” tambahnya.
Menurut hasil kajian, longsor disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kolam ikan di sekitar lokasi, kondisi lereng yang terjal, tanah jenuh air, serta curah hujan tinggi yang berlangsung lebih dari satu jam.
Selain longsor, banjir luapan juga melanda Desa Gumelar Kidul, Kecamatan Tambak, dan Grumbul Karet, Kelurahan Sumpiuh, Kecamatan Sumpiuh. “Banjir di Desa Gumelar Kidul disebabkan oleh jebolnya tanggul Sungai Gular, sedangkan di Grumbul Karet akibat luapan Sungai Angin,” jelas Budi.
Sementara itu, BPBD Banyumas masih menangani pergerakan tanah di Grumbul Banjat RT 05/RW 04, Desa Pasinggangan, Kecamatan Banyumas. Insiden yang terjadi pada Minggu (1/12) pukul 23.00 WIB ini mengakibatkan rumah milik Sidam (57) mengalami keretakan parah.
“Berdasarkan kajian, pergerakan tanah ini dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi, tanah labil, dan aktivitas penggalian. Jika hujan terus terjadi, risiko pergerakan susulan tetap ada,” tambah Budi. Ia menyebutkan bahwa Sidam dan keluarganya telah diarahkan untuk mengungsi ke rumah saudara ketika hujan deras turun.
Kepala Desa Panembangan, Untung Sanyoto, melaporkan bahwa material longsoran yang menutup jalan kabupaten telah disingkirkan secara bergotong-royong oleh warga pada Kamis malam. “Petugas BPBD dan Dinas Pekerjaan Umum juga membantu membersihkan sisa material longsor,” ungkap Untung.
Di sisi lain, Camat Sumpiuh Ahmad Suryanto menyebut bahwa genangan air di Grumbul Karet telah berangsur surut pada Jumat (6/12) pagi. “Kami akan terus memantau perkembangan untuk memastikan keamanan warga,” katanya. (MonD)