GEMADIKA.com – Tanggal 22 Desember setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Ibu di Indonesia. Pada momen ini, banyak orang menunjukkan kasih sayang kepada ibu mereka, baik melalui ucapan menyentuh, hadiah, maupun bentuk perhatian lainnya.

Namun, dalam pandangan Islam, apakah memperingati Hari Ibu diperbolehkan? Ustaz Abdul Somad (UAS), dalam sebuah pengajian, pernah memberikan penjelasan terkait hal ini.

Penjelasan Ustaz Abdul Somad tentang Hari Ibu
Melansir unggahan di akun Instagram pada tahun 2022, UAS menanggapi pertanyaan dari salah satu jemaah yang bertanya tentang hukum merayakan Hari Ibu.

“Hari ini adalah Hari Ibu, 22 Desember, yang dirayakan setiap tahun di Indonesia dan luar negeri. Bagaimana hukum merayakannya?” tanya jemaah tersebut.

UAS menjawab dengan mengungkapkan bahwa dirinya tidak mengingat adanya Hari Ibu saat itu. Ia menegaskan bahwa tradisi seperti ini berasal dari non-Muslim (kafir) dan tidak seharusnya diikuti oleh umat Islam.

Baca juga :  Oknum Polisi Mengancam Tembak Karyawan Toko Elektronik di Tebing Tinggi

“Saya tak ingat hari ini hari emak. Orang yang ikut merayakan Hari Ibu, siapa yang ikut tradisi orang kafir, maka kafirlah dia. Hari ini dibawakannya bunga, dibelikannya makanan, dibelikannya baju untuk emaknya. Habis itu baru ditengoknya lagi tahun depan, setahun sekali,” jelasnya.

Cara Islam Menyayangi Ibu
Menurut UAS, Islam mengajarkan cara berbakti kepada ibu yang lebih hakiki, yaitu dengan menjaga dan merawatnya setiap waktu, bukan hanya di satu hari tertentu. Ia juga menyampaikan bahwa ulama mengharamkan mengikuti tradisi non-Muslim, termasuk perayaan Hari Ibu.

“Kalau sayang sama ibu, bukan begitu caranya. Jaga dia, rawat dia. Ummuka… ummuka… ummuka. Ulama mengharamkan mengikuti tradisi orang kafir. Ini orang kafir punya cerita. Gak usah mereka yang mengajari kita berbakti kepada orang tua,” ujarnya.

Baca juga :  Resep Soto Mie Khas Bogor yang Lezat dan Menggugah Selera

Menyinggung Tradisi Lain
UAS juga menyinggung berbagai tradisi lain yang ia nilai tidak sesuai dengan ajaran Islam, seperti April Mop, Valentine’s Day, hingga perayaan Natal dan Tahun Baru.

“Kalian akan mengikuti tradisi orang sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal. Sampai kalau mereka masuk ke dalam lubang biawak, kamu pun ikut juga. Ikut acara apa? Valentine, April Mop, Jingle Bells, Merry Christmas, Happy New Year, Mother’s Day,” tegasnya.

Sikap UAS terhadap Hari Ibu
UAS menegaskan bahwa ia tidak pernah memperingati Hari Ibu. Bahkan, saat diingatkan oleh orang lain tentang Hari Ibu, ia tetap memilih untuk tidak mengucapkan selamat kepada ibunya.

“Bertepatan hari ini, 22 Desember merupakan Hari Ibu. Dua orang mengingatkan saya tentang hal itu. Tapi saya tidak pernah mengucapkan selamat Hari Ibu kepada emak saya,” tutupnya.