WONOGIRI, GEMADIKA.com – Musim panen jambu mete menjadi momen istimewa bagi masyarakat Wonogiri. Tak hanya menghasilkan kacang mete berkualitas premium, buah jambu mete juga diolah menjadi beragam kuliner khas yang menggugah selera. Di antaranya adalah Oseng Jambu Mete dan Rempah Jambu Mete, hidangan yang hanya bisa dinikmati saat musim panen berlangsung, yakni dari September hingga November.
Wonogiri, yang dikenal sebagai daerah kaya potensi alam, memanfaatkan jambu mete bukan hanya untuk produk biji premium, tetapi juga untuk menciptakan sajian unik berbahan dasar buah mete. Salah satu yang paling populer adalah Oseng Jambu Mete, yang menggabungkan rasa gurih buah mete dengan bumbu sederhana khas tumisan.
“Buah mete yang digunakan harus tua tetapi belum matang sempurna. Setelah dicuci bersih dan dihilangkan getahnya, rasanya akan semakin gurih dan khas,” ujar Suwarno Simpeng, seorang penjual oseng jambu mete di Wonogiri.
Proses pembuatan Oseng Jambu Mete memerlukan ketelatenan. Buah mete dicuci dan diperas berulang kali untuk menghilangkan getahnya agar tidak terasa sepet. Setelah itu, buah mete dijemur, direbus hingga empuk, lalu ditumis bersama bumbu seperti bawang merah, bawang putih, cabai, dan penyedap rasa. “Biar lebih gurih, bisa ditambahkan ikan teri atau ikan lainnya,” tambah Suwarno.
Selain oseng, hidangan lain yang tak kalah menggoda adalah Rempah Jambu Mete, yang diolah dengan campuran beragam rempah sehingga menghasilkan rasa pedas dan harum. Hidangan ini sering disajikan sebagai lauk pendamping dalam acara adat atau festival kuliner di Wonogiri.
Bagi pecinta botok, Wonogiri juga menawarkan Botok Jambu Mete, perpaduan buah mete dengan kelapa parut dan bumbu khas botok yang menjadi pilihan lauk sederhana namun lezat.
Kreativitas masyarakat Wonogiri dalam mengolah jambu mete menunjukkan kemampuan mereka memanfaatkan kekayaan alam secara optimal. Tak hanya buahnya, biji mete asal Wonogiri juga menjadi andalan sebagai “kacang sultan” karena kualitasnya yang tinggi.
“Musim mete adalah berkah bagi kami. Tidak hanya untuk bijinya, tetapi juga untuk berbagai olahan tradisional yang menarik banyak wisatawan,” ujar Suwarno. Banyak rumah makan dan pedagang kaki lima memanfaatkan musim panen mete ini untuk menyajikan kuliner khas yang hanya bisa dinikmati setahun sekali.
Bagi Anda yang ingin mencoba pengalaman kuliner unik, kunjungan ke Wonogiri selama musim mete adalah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan. Nikmati Oseng Jambu Mete hangat bersama nasi putih, atau coba rempah jambu mete yang kaya rasa di berbagai warung makan lokal.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan